Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Resmi! Hari Ini Pemerintah Suntik Mati Siaran Televisi Analog

2 November 2022   02:27 Diperbarui: 2 November 2022   02:37 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(02/11/2022)- Setelah tertunda sejak tahun 2005 akhirnya rencana pemerintah untuk mematikan siaran analog televisi akan benar-benar dihentikan pada tanggal 02 November 2022 dengan beberapa pertimbangan yang diambil guna memiliki efisiensi frekuensi untuk keperluan lainnya.

Pembahasan mengenai Analog Switch Off ( ASO) sempat kembali mencuat di tahun 2019 ketika itu, Trans Media dan Metro TV menyebut mereka sanggup akan kehadiran era siaran televisi digital bak gayung bersambut, permintaan dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) sempat hampir diwujudkan di era Menkominfo Rudiantara, namun kemudian baru terwujud di era Johnny G. Plate.

Pertimbangan-pertimbangan yang dimaksud adalah beberapa hal yang dianggap selain efisien frekuensi pita saluran juga karena televisi analog sendiri gambarnya cenderung kurang jernih, tidak enak dilihat dan siarannya pun masih sering bersemut. 

Maka dari itu kemudian guna meningkatkan kenikmatan dalam melihat tayangan- tayangan favorit masyarakat maka dihadirkan televisi digital yang jernih suaranya, bersih gambarnya dan jauh lebih banyak pilihan channel-nya.

Meskipun disebut sebagai puncak dari suntik mati televisi digital, sebetulnya Menkominfo, Johnny G. Plate mengakui adanya ketidaksiapan dalam menyediakan infrastruktur sarana dan prasarana di lapangan, karena masih sedikit wilayah yang ASO nya belum bisa dilakukan.

Dalam keterangan pers pada hari Senin (24/10) baru ada sebanyak 222 kota dan kabupaten yang bisa melakukan Analog Switch Off.

"Masih terdapat sekitar 292 kabupaten/kota yang akan kita lakukan analog switch off sesuai kesiapan- kesiapan wilayah." ujar Menkominfo (24/10).

Senada dengan Menkominfo, Menko Polhukam, Mahfud MD, juga menjelaskan bahwa pemerintah tengah bersiap menyongsong era baru penyiaran televisi. Hal ini diungkapkan dalam konferensi pers yang dilakukan bersama dengan Menkominfo Johnny G. Plate, Mendagri Tito Karnavian, Ketua KPI Agung Suprio, dan Kepala BSSN Hinsa Siburian dan Mabes Polri turut hadir di Kemenko Polhukam,Jakarta (24/10).

"Peralihan dari analog ke digital itu akan dilaksanakan bulan November dan dimulai secara bertahap karena masih ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, infrastrukturnya dalam bentuk Set Top Box (STB)," Kata Menko Polhukam (24/10)

Maka diharapkan dengan adanya kerjasama baik lembaga pemerintah dalam hal ini Televisi Republik Indonesia ( TVRI) dalam sejumlah stasiun televisi swasta yang dimiliki oleh sejumlah perusahaan seperti MNC Media, Trans Media, dan lain sebagainya diharapkan turut serta bukan hanya untuk jangkauan siaran digital dan pusat semata melainkan merata sampai ke daerah dalam hal ini stasiun biro dan lokal dan melibatkan pula kerjasama dengan sejumlah televisi lokal yang berada di daerah.

Kehadiran televisi digital selain tayangan yang jauh lebih tajam dan jernih dan memangkas frekuensi guna kepentingan mitigasi bencana diharapkan memiliki semacam perubahan pula bisa meningkatkan minat anak muda khususnya para Gen-Z yang lebih suka menikmati tayangan secara streaming via aplikasi gratis maupun berbayar ketimbang menonton langsung melalui televisi secara konvensional.

Diharapkan dengan kehadiran era baru dunia penyiaran, bukan hanya lebih bagus secara tampilan belaka melainkan juga  diharapkan memiliki tayangan program yang mendidik, inovatif dan tidak hanya sebatas click bait guna meraih rating dan oplah belaka.

Pemanfaatan frekuensi kosong yang sebelumnya digunakan oleh televisi analog tentunya juga sangat bermanfaat bagi kita semua kedepannya guna memanfaatkan frekuensi guna menjaga keselamatan dan persiapan yang matang serta mengurangi dampak kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam maupun bencana yang dibuat oleh ulah manusia itu sendiri tentunya.

Mau tidak mau masyarakat pada akhirnya harus mau mengikuti kebiasaan menonton televisi melalui siaran digital agar mendapatkan tayangan yang jauh lebih menarik dan banyak pilihan untuk disaksikan jika ingin tetap menonton acara kesayangan secara gratis tanpa mengeluarkan biaya tambahan seperti melakukan streaming pada aplikasi yang ada di gawai kita masing-masing. 

Dan Sampat ini pun pembagian Set Top Box ( STB) bagi masyarakat yang dikategorikan kurang mampu masih dilakukan oleh sejumlah perusahaan televisi swasta yang turut juga membantu pembagian STB terhadap masyarakat yang dikategorikan kurang mampu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun