Hal ini dapat tercermin dalam sejumlah mata kuliah seperti Sejarah Sosial dan Intelektual di Indonesia serta Sejarah Pergerakan Nasional, yang bisa kita gunakan sebagai pembelajaran akan dampak dan resiko jika peristiwa tersebut kembali berulang di masa kini dan masa yang akan datang.
3. Kritis dan Memiliki Daya Tahan Membaca yang Kuat
Akibat seringnya mempelajari peristiwa masa lampau para mahasiswa di jurusan sejarah dikenal akan daya kritisnya yang kuat terhadap berbagai permasalahan yang terjadi sebut saja jika ada masalah terhadap pemerintah atau masalah di masyarakat biasanya para calon guru sejarah atau para calon sejarawan ini akan menghubungkan dengan peristiwa sejarah yang pernah terjadi pada masa lalu.
Alasannya tentu karena peristiwa sejarah bisa terulang namun kejadiannya bisa tidak sama, termasuk pelaku, tempat dan waktunya bisa saja berbeda akan tetapi kejadiannya hampir sama seperti peristiwa yang sudah terjadi sebelumnya.
Sebagai contohnya peristiwa kecelakaan kereta api di Bintaro , Jakarta yang terjadi pada tahun 1980-an terulang kembali namun dengan kejadian yang berbeda karena dalam Tragedi Bintaro dua, tahun 2013 silam tabrakan melibatkan kereta api dan mobil milik Pertamina yang membawa pasokan subsidi BBM. Atau contoh lainnya adanya pelengseran kekuasaan yang terjadi kepada Sukarno dan Suharto yang sama-sama lengser setelah puluhan tahun berkuasa sebagai seorang presiden.
Selain dikenal kritis akan segala sesuatu, mahasiswa sejarah juga dituntut harus mau belajar dan membaca buku-buku yang biasanya memiliki halaman relatif banyak dan berisikan informasi penting mengenai peristiwa sejarah.
Beberapa buku yang berat yang diwajibkan untuk mahasiswa sejarah guna menambah pengetahuannya secara intelektual adalah buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 karangan M. C Ricklefs, atau Pemberontakan Petani Banten 1888 karangan Sartono Kartodirdjo.
4. Hafal Lokasi Bersejarah
Dibekali dengan sejumlah mata kuliah dan teori kesejarahan para mahasiswa yang berada dalam rumpun sosial ini seharusnya memiliki kemampuan alamiah yang dimiliki oleh semua mahasiswa yang menempuh pendidikan di jurusan sejarah. Yakni hafal lokasi tempat bersejarah sekaligus bisa menjadi pemandu sejarah secara cuma-cuma atau gratis.
Saking sudah terbiasa karena sudah dibekali dengan mata kuliah Museologi dan Pariwisata Sejarah, membuat hampir semua mahasiswa yang berasal dari jurusan sejarah menjadi mudah membersihkan informasi jika ada teman atau keluarga yang bertanya mengenai tempat bersejarah.
Contohnya seperti kita berjalan-jalan ke sekitar Jalan Asia-Afrika di Kota Bandung kita harus paham kenapa jalan ini diberikan nama tersebut, kaitannya dengan peristiwa apa,bagaiman perkembangannya dan lain sebagainya.