Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rekam Jejak Nama Raja Charles Buruk dalam Sejarah, Akankah Charles III Bernasib Sama dengan Pendahulunya?

13 September 2022   08:14 Diperbarui: 13 September 2022   08:23 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raja Charles I,II dan III/Foto: New York Post

(13/09/2022)- Duka mendalam masih dirasakan oleh anggota keluarga kerajaan Inggris yang masih terpukul oleh kematian Ratu Elizabeth 2 yang dinyatakan meninggal dunia pada hari Kamis (08/09) waktu Skotlandia di kediaman pribadinya Kastil Balmoral, Skotlandia di usianya yang ke -96 tahun.

Ungkapan belasungkawa terus mengalir sampai hari ini baik dari rakyat Inggris, maupun para pemimpin dunia serta semua masyarakat di belahan dunia. Mangkatnya pemimpin Inggris terlama tersebut, sangat mengagetkan semua pihak tanpa terkecuali salah satu cucunya Pangeran Harry yang sejak tahun 2020 resmi keluar dari keanggotaan anggota senior keluarga kerajaan Inggris.

Secara otomatis anak sulungnya Pangeran Charles naik takhta setelah harus menunggu lama selama 73 tahun dan bergelar Raja Charles III. Gelar ini sudah sangat lama tidak digunakan oleh raja Inggris sejak terakhir kali dipakai oleh Raja Charles II sampai kematiannya tahun 1685 seperti dikutip dari Kompas TV.com (13/09).

 Bahkan sebelum Charles II ayahnya Raja Charles I dari Dinasti Stuart harus menerima hukuman dengan cara dipenggal karena ketidaksepahaman Charles I dengan parlemen sampai akhirnya terjadi pemenggalan di tahun 1649. 

Selepas kematiannya Inggris sementara waktu menjadi sebuah negara republik dibawah pimpinan Lord of Protector Oliver Cromwell sampai tahun 1658 dan selama itu negara ini tanpa monarki dan baru kembali menjadi monarki selepas kematian Oliver karena anaknya Richard Cromwell dirasa tidak cakap seperti ayahnya. 

Tahun 1659 Richard digulingkan dan monarki dipulihkan setahun kemudian anak dari Charles I kemudian pulang selepas 11 tahun diasingkan di Perancis dan bergelar Charles II. Dilansir dari bisnis.com (13/09).

Rekam jejak dua raja yang memakai nama Charles sebelum Raja Charles III sebetulnya dikhawatirkan sejumlah pihak karena akan memiliki dampak buruk bagi yang menyandang gelar tersebut.

 Seolah beriringan dengan sejarah kelam nama Charles, sejak perceraiannya dengan Putri Diana tanggal 26 Agustus 1996 popularitas Charles yang ketika itu masih menjadi putra mahkota merosot tajam ditambah adanya rumor pasangan yang menikah tahun 1981 tersebut tidak saling mencintai dan berselingkuh satu sama lain.

Charles kembali menjalin kisah asmara dengan Camilla mantan pacarnya yang ia kenal dan masih cintai sebelum mengenal dan menikah dengan Diana. Sementara itu, Putri Diana juga dekat dengan sejumlah pria dan yang paling terkenal adalah kedekatannya dengan anak dari pengusaha hotel dunia Mohammad Al Fayed.

Dodi Al Fayed dan Putri Diana meninggal dunia dalam sebuah mobil yang melaju dari Inggris ke Perancis tepatnya di sebuah terowongan di Place de' Alma, Paris, Perancis tanggal 31 Agustus 1997 setelah diikuti terus menerus oleh paparazi.

Kematian Diana yang mengguncang dunia dan menjadi hari berkabung internasional ini menjadi duka semua orang, seperti dapat dilihat dalam sebuah video dari Ap Archive (06/09/1997) kedua anaknya Pangeran William dan Pangeran Harry tertunduk lesu harus mengikuti upacara pemakaman ibunya. 

Kembali kepada pembahasan nama Charles justru semakin pudar popularitasnya dan ia secara tidak terduga menikah dengan Camilla di tahun 2005 dan mendapatkan kritik tajam dari keluarga maupun rakyatnya.

Sepeninggal Ratu Elizabeth II rakyat Inggris dan alam persemakmuran sebetulnya sangat khawatir dengan kepemimpinan Charles III akankah segemilang dan sekuat ibunya atau sebaliknya rapuh dan dan menuai sejarah kelam seperti dua raja Charles sebelumnya. 

Selain banyaknya skandal dan kontroversi yang melingkupi raja baru yang bertakhta di Istana Buckingham ini, juga dari segi usia sudah cukup uzur untuk memimpin sebuah monarki yang luas bahkan rakyat Inggris juga lebih menginginkan agar anaknya Pangeran William naik takhta secepatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun