(17/07/2022)- Tiga kelompok Kuliah Kerja Nyata ( KKN) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung yang terdiri dari Kelompok 77,257 dan 258 melakukan survey lokasi langsung ke lapangan sesuai dengan arahan dari Dosen Pembimbing Lapangan ( DPL) yang meminta agar para mahasiswa terlebih dahulu mengetahui lokasi KKN akan dilaksanakan.
Hal ini sesuai dengan tujuan KKN, yaitu untuk melakukan pengabdian bagi masyarakat sebagai salah satu Tridharma perguruan tinggi yakni penelitian, pengajaran dan pengabdian. Kehadiran mahasiswa langsung ke masyarakat bertujuan baik selain untuk mengabdi juga turut membantu mengembangkan program kerja masyarakat setempat.
Kegiatan KKN Sisdamas 2022 sendiri, dilakukan sebulan penuh mulai tanggal 25 Juli- 25 Agustus. Ketiga kelompok ini ditugaskan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ( LP2M) UIN Bandung, di Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Selama melakukan proses survei pada hari Sabtu (16/07) kelompok melakukan survei lokasi yang dirasa cocok apakah akan difokuskan dalam satu Rukun Warga yang dibagi kedalam 3-4 Rukun Tetangga ataupun sebaliknya.
Keramahan masyarakat setempat, membuat mahasiswa dan mahasiswi yang bertujuan untuk survei lokasi merasa nyaman karena diterima dengan sangat baik dan terbuka oleh masyarakat baik di RW 02 maupun RW 03.
Jumlah penduduk yang bervariasi setiap RW dan RT nya membuat wilayah ini relatif mudah untuk dijangkau dari manapun, selain itu keberadaannya yang tidak jauh dari Jalan Tangkuban Perahu, Lembang, membuat daerah ini bisa dikatakan strategis dan jarak antara satu RT ke RT lainnya sangat berdekatan satu sama lain.
Masyarakat setempat memiliki mata pencaharian yang beragam ada yang berkebun sayuran, peternak dan karyawan serta lain sebagainya atau bisa disebut homogen atau beragam.
Selain itu, letaknya yang sangat geografis dekat dengan kawasan sejumlah objek wisata populer di Subang maupun Lembang membuat masyarakat disini cenderung masih bisa bersosialisasi satu sama lain dengan daerah sekitarnya meskipun biasanya masyarakat perkotaan selalu dikonotasikan buruk namun masyarakat setempat justru sangatlah berbeda dan ramah serta mampu berbaur dengan siapa saja termasuk dengan para pendatang seperti para mahasiswa dan mahasiswi.
Salah satu Ketua RT setempat tepatnya RW 04/RT 04 juga menyebutkan bahwa warga setempat homogen atau beragam.
" Ada 4 RT di RW 03 tiap RT jumlah penduduknya ada puluhan dan masyarakatnya homogen ada yang berkebun, maupun karyawan". Sabtu (16/07). "Ucap Juju selaku Ketua RT 04 ketika ditemui di rumahnya yang berdekatan dengan Ketua RW 03.
Jaraknya yang berdekatan satu sama lain membuat berbagai fasilitas seperti Masjid, lembaga pendidikan maupun perkebunan membuat daerah ini sangat cocok untuk melakukan KKN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H