Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Presiden Lantik Zulkifli Hasan sebagai Mendag, Indonesia Kekurangan Ahli Perdagangan?

15 Juni 2022   22:07 Diperbarui: 15 Juni 2022   22:27 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(15/06/2022)- Zulkifli Hasan dikenal sebagai politikus handal yang menduduki berbagai posisi penting baik di partai politik maupun lembaga pemerintahan.

Bang Zul begitu ia disapa, dikenal ulet dan cerdas dalam menapaki dunia perpolitikan tanah air. Ia bahkan sering bersitegang dengan sejumlah petinggi partai tempatnya bernaung yakni Partai Amanat Nasional ( PAN) Amien Rais yang menurutnya tidak sesuai dengan kebijakan dan sikap partai. Sehingga membuat tokoh reformasi tersebut akhirnya hengkang dari partai yang sudah ia besarkan tersebut.

Hari ini Rabu (15/06) Presiden Jokowi secara resmi melakukan reshuffle terhadap jajaran kabinetnya. Diantaranya adalah pengangkatan Zulkifli Hasan Ketua Umum PAN sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Luthfi yang belakangan mendapatkan citra buruk akibat naik dan langkanya Minyak Goreng,Kacang Kedelai dan Daging Sapi.

Isu reshuffle sejak tahun 2021 tepatnya pada bulan Agustus namun, isu ini kemudian menguap begitu saja sampai pada bulan Maret muncul kembali dan menguap kembali,dan baru benar-benar terjadi hari ini. 

Agaknya keputusan untuk melantik Zulkifli Hasan, bukanlah keputusan murni demi kepentingan masyarakat, melainkan sangat erat kaitannya dengan kepentingan politik demi melanggengkan kekuasaan sekaligus pendekatan untuk tahun 2024.

Seharusnya pemerintah bersikap bijak dalam melantik menteri maupun wakil menteri terutama yang menyangkut hajat dan kepentingan orang banyak seperti ekonomi dan perdagangan. Melantik menteri seharusnya memenangkan kepentingan untuk rakyat bukan hanya sebatas mengakomodasi kepentingan partai politik.

Dari sini secara jelas bahwa sebenarnya Indonesia tidak kekurangan ahli perdagangan melain para ahli di bidangnya, tidak diberikan ruang dan kesempatan dan justru yang diberikan kursi kembali adalah politikus sehingga bangsa ini tidak pernah maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun