(25/05/2022)- Generasi bisa dikatakan sebagai sebuah angkatan dari sekelompok masyarakat atau berdasarkan generalisasi yang biasanya dibatasi oleh suatu zaman atau waktu. Hal ini juga terjadi pada generalisasi atau pengelompokan manusia ke dalam kelompok-kelompok tertentu seperti Milenial dan Gen Z.
Perbedaan mendasar disini sebenarnya secara garis besarnya adalah tahun kelahiran pengelompokan kedua generasi tersebut dimana Milenial lahir tahun 1981-1996, sementara Gen Z sebaliknya yaitu 1997-2012. Di samping itu perbedaan kondisi politik, sosial dan teknologi semakin membuat kedua kelompok ini selalu bertikai dengan merasa generasi paling benar dan berpengalaman satu sama lain.
Milenial beranggapan masa muda mereka  maksudnya masa kecil sampai remaja mereka dianggap jauh lebih mengasyikkan karena belum adanya penggunaan internet, hadirnya gadget dan lain sebagainya. Rata-rata di masa ini  anak-anak sama remaja bahkan sampai lansia memang bisa hidup tanpa internet, lebih terasa keakrabannya baik antara keluarga, tetangga dan masyarakat umum.
Teknologi yang belum semaju seperti sekarang sering dianggap sebagai salah satu kebanggaan generasi mereka saya rasa setiap generasi akan melakukan klaim serupa. Teknologi seperti Televisi, Radio, dan mulai hadirnya Komputer dan Telepon Seluler sederhana dianggap lebih mengasyikkan ketimbang  Gen Z yang hanya bisa tergantung dengan internet bahkan dianggap generasi Strawberry atau generasi lembek.
Sementara itu, Gen Z yang lahir di masa pesatnya teknologi di berbagai bidang kehidupan membuat generasi di era ini tentu lebih mudah beradaptasi dengan perubahan teknologi yang ada sekaligus lebih efisien mengatur segala sesuatu ketimbang era Milenial.
Dari sini dapat ditarik hipotesa atau kesimpulan secara mudahnya bahwa baik Milenial maupun Gen Z sebenarnya memiliki kesamaan yaitu adanya upaya klaim alias merasa paling benar dan merasa eranya paling indah dan menyenangkan ketimbang generasi lainnya.
Jika demikian generasi lain seperti Baby Boomers, X, Alfa bahkan generasi lampau sebelum adanya streotip terhadap pengelompokan atau generalisasi juga bisa mengklaim generasi mereka jauh lebih baik dari generasi setelahnya. Agaknya kedua generasi tersebut seharusnya sadar diri bahwa setiap zaman, setiap generasi memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing.
Saling sikut karena merasa paling benar dan terdepan merupakan perilaku yang tidak penting dan justru tidak memiliki manfaat sama sekali justru seharusnya jika ada perbedaan seperti sekarang ini dijadikan sebagai bahan pembelajaran agar bisa menghadirkan integrasi atau saling berhubunganya semua generasi agar melahirkan ide, kreativitas atau inovasi baru dari hasil sinergi antar generasi tersebut.
Jadi sudah sangat jelas bahwa Milenial maupun Gen Z dengan segala klaim-klaim yang dibuatnya bukan murni lahir dari individu maupun kelompok melainkan murni doktrinasi dari pemikiran sempit yang hadir akibat pengaruh generalisasi yang timbul oleh Teori Generasi,Â
seperti dikutip dari Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Universitas Pamulang, Dalam teori generasi (Generation Theory) yang dikemukakan oleh Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall, Penguin (2004) menyatakan bahwa terdapat 5 generasi manusia berdasarkan tahun kelahirannya, yaitu:
Generasi Baby Boomer, lahir 1946-1964.
Generasi X, lahir tahun 1965-1980.
Generasi Y, lahir tahun 1981-1994, sering disebut sebagai Generasi Millennial.
Generasi Z, lahir tahun 1995-2010, sering disebut juga sebagai Generation, Generasi Net, ataupun Generasi Internet).
Generasi Alpha, lahir tahun 2011-2025.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H