Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Benarkah Konten Original Streaming Film Tidak Bisa Tayang di Televisi?

2 Mei 2022   16:59 Diperbarui: 2 Mei 2022   17:05 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(02/05/2022)- Film merupakan salah satu sarana media untuk hiburan, rehat dan melepaskan lelah untuk sesaat sekaligus mencari pesan moral yang tersirat di dalamnya.

Film sendiri sudah masuk ke Indonesia di tahun 1900 tepatnya di Jakarta atau dulu (Batavia) yang disebut sebagai gambar idoep karena saat itu, filmnya hanya memiliki durasi pendek dan bersifat seperti dokumenter dan lain sebagainya.

Indonesia juga sudah mulai memproduksi film namun oleh orang Belanda. Orang Indonesia di tahun 1926 menjadi pemeran dalam film  Loetoeng Kasaroeng, yang merupakan salah satu cerita legenda dari masyarakat tatar Sunda.

Berbagai film seperti Terang Boelan, Rentjong Atjeh, Nyai Dasima dan lain sebagainya, merupakan film Indonesia di era kolonial yang diproduksi oleh perusahaan asal Indonesia, yang mayoritas pembuat filmnya adalah etnis Tionghoa seperti Tans Film, Java Industrial Film dan lain sebagainya. Seperti dijelaskan oleh Misbach Yusa Biran dalam bukunya yang berjudul Sejarah Film 1900-1950.

Ilustrasi/Foto: Netflix Studios
Ilustrasi/Foto: Netflix Studios

Sayangnya film-film horor dengan menampilkan wanita yang sexy dan adegan sensual antara Laki-laki dan Perempuan dalam film-film seperti Ranjang yang ternodai, Setetes Noda Manis, Gairah Tabu dan lain sebagainya bahkan pada akhirnya film Indonesia kehilangan pamornya dengan mati surinya film Indonesia di era 90-an akhir.

Baru setelah suksesnya dua film dari rumah produksi Miles Film, yaitu Petualangan Sherina dan Ada Apa Dengan Cinta, bisa dikatakan sebagai awal kebangkitan film tanah air dari sana film nasional beranjak pulih namun tren film horor dengan adegan sensual muncul kembali di era 2010-2015 seperti Taring, Suster Keramas, Pocong Mupeng dan lain sebagainya merupakan sedikit diantara film Indonesia yang kalah saing dari film asing karena hanya menonjolkan visual dan non cerita berkualitas.

Kini berbagai film yang biasanya kita saksikan di layar bioskop sudah bisa disaksikan dengan mudah melalui genggaman tangan dan menontonnya di handphone masing-masing hanya dengan berlangganan dan koneksi internet yang bagus  baik film lawas maupun baru bisa disaksikan di berbagai platform seperti Disney plus hotstar, Netflix,Viu, Iflik, sampai Vidio.

Film Indonesia baru kembali dianggap berkualitas setelah rilisnya Ada Apa Dengan Cinta 2, Dilan sampai reboot dari film lawas Pengabdi Setan tahun 2017 yang lalu.

Yang menjadi pertanyaannya apakah benar film-film yang sering kita saksikan di layar kaca sudah tidak bisa lagi ditayangkan karena alasan sekarang tayang di platform streaming tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun