(01/05/2022)- Gema takbir mulai menggema di Masjid-masjid saling bersahutan membalas hal ini merupakan momen yang sangat dirindukan oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia.
Keadaan sudah mulai normal seperti sediakala, tahun ini gegap gempita semarak menyambut hari raya Idul Fitri, yang diperkirakan akan kembali normal seperti dua tahun yang lalu.
Ramadan tahun ini resmi diakhiri pada hari ke -29 sesuai kesepakatan dengan musyawarah dalam Sidang Isbat pada hari Minggu 1 Mei 2022.Â
Sidang ini bertujuan untuk memperjelas bagi yang berpatokan kepada Nahdatul Ulama, dan Pemerintah namun, bagi yang ingin berpatokan pada organisasi lain seperti Muhamadiyah, Persis dan lain sebagainya juga diperbolehkan sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Berbagai kegiatan seperti takbiran di masjid-masjid, berkumpul dengan sanak saudara, dan melakukan aktifitas bersama dengan orang terkasih rasanya sangat ingin kita lakukan di hari penuh sukacita sekaligus ajang bermaaf-maafan ini.
Sekitar jam 19.00 tadi malam sudah diumumkan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas, berdasarkan pantauan Hilal di 99 titik yang dilakukan di 34 provinsi mayoritas sudah terlihat di atas ufuk alias 4 derajat sesuai aturan Bimas yakni minimal 3 derajat dan artinya secara tidak langsung kita sudah memasuki 1 Syawal 1443 H esok pagi nanti. Berikut pengumuman yang disampaikan oleh Menteri Agama, seperti dilansir dari Viva News
"Telah dikonfirmasi dengan laporan sejumlah petugas Kementerian Agama di daerah yang kita tempatkan di 99 tempat titik rujak di 34 provinsi di seluruh Tanah Air Indonesia. Dari 99 titik ini ada melaporkan melihat hilal sebagaimana yang tadi dilaporkan oleh Direktur Urusan Agama Islam dan pembinaan Syariah," ujarnya (01/05/2022)Â
Pelaksanaan Shalat Ied esok pagi sudah bisa kita laksanakan di masjid-masjid atau surau yang terdapat di sekitar kediaman masing-masing perlu dicatat bahwa meskipun keadaan sudah berangsur-angsur pulih seperti sedia kala namun, berbagai protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak sampai memakai masker sudah seharusnya tetap dilakukan secara ketat demi mencegah naiknya Covid-19 yang belakangan cenderung melandai.
Dalam keterangan pers yang dilakukan secara langsung tersebut dari Gedung Kementerian Agama di Jakarta, secara tegas Menag, menyampaikan bahwa dalam penentuan satu Syawal menggunakan dua metode yaitu Hisab dan Rukyatul Hilal. Ia juga menambahkan kedua metode ini tidak bertentangan dan jangan dipertentangkan serta harus menghormati perbedaan yang terjadi
Maka dari itu, sebagai manusia yang tidak luput dari dosa dan khilaf tentunya saya pribadi memohon maaf apabila setahun kebelakang ada tulisan, perkataan yang dirasa menyinggung mohon dimaafkan.