(01/05/2022)- Ramadan akan berakhir, Idul Fitri yang kita nantikan sebagai umat Islam akan segera kita jumpai sukacita dari hari raya yang hanya terjadi setahun sekali ini, akan dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2022 jika merujuk pada ketetapan yang sudah dibuat oleh Muhammadiyah, sementara bagi yang mengikuti patokan pemerintah dan Nahdatul Ulama hari ini akan dilaksanakan Sidang Isbat pada hari ini Minggu 1 Mei 2022, terlebih dahulu oleh Kementerian Agama di Jakarta.
Idul Fitri merupakan momen berharga yang terjadi satu tahun sekali, sehingga banyak dari kita yang sangat antusias untuk menyambutnya.Â
Berbagai kemeriahan dan hidangan lezat di hari raya sangat beragam dan banyak jumlahnya, di mana yang paling identik sebagai makanan ciri khas Ramadan di Indonesia adalah Ketupat, Opor Ayam, Sate, Gulai, Rendang, Kue Nastar, dan lain sebagainya akan dijejerkan dalam meja makan selain untuk kita makan tentunya juga untuk diberikan kepada sanak saudara dan tetangga terdekat sekaligus berjaga-jaga jika ada tamu yang datang.
Hakikatnya, banyaknya rangkaian acara mulai dari Shalat Ied di masjid secara berjamaah, dilanjutkan salam-salaman dan saling memaafkan biasanya akan dilanjutkan ke rangkaian makan-makan, lalu mengunjungi kakak atau nenek yang masih ada lalu kemudian berziarah ke makam keluarga yang sudah mendahului.
Di sela-sela mampir berkunjung ini, biasanya kita akan diberikan jamuan lagi entah makan kembali, ataupun sekedar cemilan ringan biasanya hal ini membuat kita menjadi kalap dan segala sesuatu di makan tanpa henti tentunya, hal ini tidak boleh dilakukan karena sangat berbahaya pada kesehatan tubuh.
Di bulan Ramadan tubuh kita sedang melakukan evaluasi sekaligus menjaga tubuh jauh lebih sehat karena selama belasan jam saluran pencernaan berhenti untuk bekerja maka jika kita melakukan makan secara terus-menerus alias kalap, tubuh kita khususnya bagian pencernaan akan merasa kaget dengan perubahan secara tiba-tiba pada hari raya.Â
Ingin mencicipi semua makanan di hari raya boleh dan sah-sah saja namun, jika tubuh  sampai jatuh sakit drop tentunya akan mengurangi suasana indah Idul Fitri.
Perjalanan dari satu tempat ke tempat lain dalam jarak yang saling berdekatan mulai dari pagi hari sampai siang hari alangkah baiknya, dilakukan dengan niat ikhlas dengan tujuan saling memaafkan satu sama lain dan tidak hanya bertujuan untuk mencicipi hidangan yang lezat dan menggunggah selera semata.Â
Kita yang bisa merayakan kembali Idul Fitri di tahun ini, harus bersyukur masih diberikan umur, kesehatan dan kemudahan untuk berkumpul bersama dengan keluarga tercinta. Awas untuk para penderita penyakit Lambung, jangan sampai kalap memakan makanan bersantan jika tidak ingin sakit maag.
Banyak dari saudara-saudara kita di luar sana yang sulit untuk merayakan hari raya tersebut,bukan sebatas karena adanya pandemi, selama dua tahun belakangan, namun justru akibat konflik dan krisis ekonomi yang terjadi di negaranya.Â
Seperti di Palestina, Ukraina, Suriah, Afganistan, Srilanka  dan lain sebagainya yang merasakan kesedihan dalam merayakan Idul Fitri karena tidak ada gegap gempita sukacita seperti yang kita rasakan hari ini.
Ramadan akan segera pergi, Idul Fitri segera datang semoga tahun depan kita masih diberikan kesehatan, umur, rezeki dan lain sebagainya untuk meningkatkan ibadah serta ketaqwaan di Ramadan 1444 Hijriah.Â
Mari tunggu keputusan Menteri Agama malam nanti kiranya kapan hari raya Idul Fitri 1443 H akan jatuh apakah tanggal 2 Mei atau 3 Mei, hargai setiap perbedaan yang ada agar lebaran tahun ini berjalan khidmat dan lancar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H