Namun pada hari ini saham berkode emiten TWTR ini justru mengalami penurunan 2.09 persen padahal laporan pendapatan Q1 2022 akan dilakukan pada hari ini. Tentunya hal lumrah dalam pasar bursa jika ada penurunan maupun lonjakan secara tiba-tiba karena bursa saham berjalan secara cepat dan dinamis.
Agaknya Musk, berusaha untuk mengontrol segala sesuatu yang berusaha menjegalnya, meskipun demikian pria yang dikenal sebagai pemilik Space X ini sebenarnya cukup kontroversial bahkan saking ditakutinya Musk diharuskan mundur dari jabatannya sebagai Founder dan CEO dari Tesla.
Twitter,Inc. Seharusnya bisa memegang perkataan dari Musk perihal kebebasan berpendapat di media sosial yang didirikan tahun 2006 yang lalu. Dikarenakan Musk kini duduk sebagai pemegang mayoritas saham agaknya Twitter juga, harus terus bersikap netral seperti halnya sebelum Musk membeli perusahaan yang berpusat di San Francisco, Amerika Serikat ini.
Sudah lebih dari 16 tahun berdiri Twitter,sudah banyak mengalami perubahan mulai dari fitur dan tampilan serta perkembangan lebih dari 10 tahun belakangan banyak digunakan sebagai salah satu media sosial untuk meraih simpati, boikot, viral, dihujat dan lain sebagainya merupakan salah satu ciri khas darinya yang harus dipertahankan agar netralitas dari Twitter, bisa terus dijaga dan  tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab seperti Musk.
Selepas pengumuman Musk, para pengguna memang mulai melakukan deaktivasi atau menonaktifkan akun karena perbedaan politik dan perbedaan pandangan terhadap akuisisi yang dilakukan oleh Musk jika tidak ditangani secepatnya bukan tidak mungkin Twitter akan tertinggal oleh pesaingnya seperti Tiktok, Instagram, Facebook, WhatsApp dan Telegram.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H