Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jangan Berlindung di Bawah Kata "Open Minded"

12 Maret 2022   16:44 Diperbarui: 12 Maret 2022   16:45 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi open minded/Foto: LPM UNTIDAR

(12/03/2022)- Sudah hampir dua Minggu saya mulai mengurangi aktivitas kembali di Kompasiana, untuk menulis jika semasa libur saya hanya disibukkan dengan tiga kegiatan di komunitas dan satu wadah motivasi dan pembekalan masuk Perguruan Tinggi Negeri ( PTN).

Pertanggal 2 Maret saya mulai kembali masuk kuliah tepatnya di semester 6 dengan segala ketegangan dan ke riweuhannya. Saya tidak menyangka artikel mengenai meme Rusia bisa dilihat oleh 524 view sudah lama saya tidak mendapatkan view sebanyak itu dalam menulis di sini. Kembali ke pembahasan sesuai judul tulisan ini pasti kita semua tidak asing dengan kata "Open Minded"

Kata ini memiliki arti jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya adalah berpikiran secara terbuka dengan melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang sesuai dengan keadaan saat ini.

Ilustrasi open minded/Foto: Mojok
Ilustrasi open minded/Foto: Mojok

Kita sebagai manusia tidak akan bisa bertahan hidup jika terus menerus diam tanpa mengikuti arus perkembangan teknologi yang semakin canggih  seperti saat ini. Tentunya yang saya maksud disini, adalah upaya pemanfaatan teknologi untuk hal positif yang bisa memberikan efek yang baik bagi penggunanya.

Open minded beberapa tahun belakangan sangat familiar di telinga kita biasanya dipakai oleh orang-orang yang menyuarakan sesuatu agar apa yang disuarakan olehnya didengar oleh pemerintah dan khalayak umum. Sebut saja kasus" Child Free" yang digembar-gemborkan oleh salah satu konten kreator yang sempat viral beberapa waktu lalu hal tersebut dianggap diperbolehkan karena tidak mau mempunyai anak tidak mau menyakiti dan tidak ada keinginan memiliki anak. Saya rasa itu memang hak dia namun tidak mungkin rasanya ada seorang manusia pun di dunia ini yang memiliki keinginan tidak punya anak seumuran hidupnya justru banyak orang yang tidak bisa memiliki anak mereka berlomba-lomba mencari cara agar segera dikaruniai seorang momongan.

Adanya sepasang kekasih yang memiliki ikatan percintaan " sesama jenis" justru diberikan panggung oleh sejumlah channel YouTube baik di channel mereka sendiri maupun sejumlah publik figur lagi-lagi hal ini dianggap sebagai sebuah upaya untuk open minded.

Kasus lain yang berkaitan dengan hal tersebut adalah adanya keinginan melakukan aksi tidak senonoh dengan membuat konten prank di tempat yang tidak seharusnya dilakukan namun justru diberikan apresiasi lagi-lagi kata open minded dipakai dan hal ini jika dilarang anehnya akan dianggap sebagai pelarangan berkreativitas dan berkarya.

Membenarkan kasus publik figur "transgender" untuk wara-wiri di layar kaca,film dan lain sebagainya dengan dalih open minded dan keadilan sosial hal ini juga hadir dan sebenarnya tidak wajar untuk dilegalkan di negara kita Indonesia.

Konten podcast dengan pembawa acara yang tidak berkompeten lebih disenangi oleh masyarakat kita saat ini. Dengan dalih lebih mudah dimengerti dan untuk tujuan open minded pula. Dari perspektif saya mendengar podcast berupa video ataupun audio sah-sah saja namun jangan langsung ditelan secara mentah-mentah karena saya beberapa kali melihat beberapa podcast yang justru menghadirkan orang-orang yang sudah dinyatakan bersalah oleh hukuman negara, dan ada juga publik figur dalam konten tersebut diundang dengan dalih klarifikasi padahal secara tidak langsung ini mencari oplah belaka.

Bagi saya open minded memang penting terlepas adanya huru-hara dalam penggunaan kata ini dalam berolahraga jari di dunia Maya rasanya open minded juga, harus diberikan batasan-batasan secara khusus agar tidak keluar dari makna harfiah untuk berpikiran secara terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun