(15/02/2022)-Â Internet merupakan sebuah jaringan seluler yang digunakan oleh seorang individu atau kelompok yang berfungsi untuk jalannya akses pengiriman pesan singkat, pengerjaan tugas dan lain sebagainya yang dihargai dengan nominal tertentu.
Pada tahun 2022 ini rasanya sudah jarang orang yang tidak menggunakan teknologi seperti internet dan perangkatnya baik menggunakan internet seperti kuota internet, modem maupun Wi-Fi rasanya hampir semua orang menggunakan yang namanya internet.
Memang benar ada sebagian orang juga yang tetap menikmati teknologi lama dan tidak menggunakan internet dengan dalih nyaman dan sudah terbiasa.
Bahkan ada sebuah ungkapan harus mau mengikuti arus perkembangan zaman jika tidak mau ketinggalan berbagai informasi dan teknologi. Padahal berbagai aktivitas tidak sepenuhnya memerlukan koneksi internet.
Pembantu konektivitas peralatan elektronik yang berhubungan dengan manusia dan lain sebagainya ini, sebenarnya belum lama hadir ditengah-tengah umat manusia. Dua lima tahun yang lalu orang-orang belum mengenal internet akibat belum masifnya penggunaan internet oleh manusia.
Jika adapun, penggunaan internet pada masa itu hanya bisa diakses atau digunakan oleh orang kelas atas semata karena harganya relatif mahal. Hadirnya internet tidak lepas dari kehadiran berbagai perusahaan asal negeri Donald Trump tersebut, sebut saja diantaranya adalah Microsoft, Alphabet, HP, Apple dan lain sebagainya turun ambil peran dalam masifnya penggunaan internet di seluruh dunia.
Seandainya internet tidak pernah ditemukan oleh Robert E. Kant dan Vinton G.Cerf sekitar tahun 1969 dunia tidak akan se membosankan seperti saat ini. Padahal pada awalnya  internet ditemukan  dengan tujuan untuk mempermudah penyimpanan data Departemen Pertahanan Amerika Serikat agar data tidak tersentralisasi atau terpusat.
Sebenarnya internet hadir untuk mempermudah hidup manusia dalam berbagai aspek, terlepas dari dampak positif pada kenyataannya, penggunaan internet justru lebih banyak sisi negatifnya seperti pencurian data pribadi, konten seksualitas yang merajalela dan lain sebagainya. Kehadiran internet sejatinya membuat manusia menjadi pemalas sebab dengan banyaknya kemudahan yang ditawarkan melalui internet, seseorang akan merasa malas sekaligus enggan berinovasi dan justru bergantung secara terus-menerus pada teknologi seperti mesin pencarian informasi.
Seandainya internet tidak ada memang betul segala hal yang kita rasakan saat ini mungkin tidak akan pernah ada. Namun, dengan hadirnya internet justru peran manusia sendiri akan digantikan oleh berbagai teknologi yang diciptakan oleh manusia itu sendiri dengan dalih efisiensi sampai akhirnya, berujung hilangnya lapangan pekerjaan meskipun lapangan pekerjaan baru akan bermunculan nantinya.
Entah mengapa bagi saya tanpa adanya internet hidup kita tidak akan mengalami kejenuhan dan berujung depresi atau sejenisnya karena terus membanding-bandingkan hidup dengan orang lain.
Sebelum adanya internet kita bisa hidup nyaman tanpa memikirkan orang lain, lebih tenang dan tanpa banyak beban pikiran seperti saat ini.Â
Selain itu, internet boleh digunakan asalkan penggunaannya dibatasi tanpa melebihi jam normal dan tanpa menggangu aktifitas maupun kesehatan, jika tetap dilakukan kedepannya kita akan merasa lebih tenang dan bisa merasakan hidup seperti pada saat belum ditemukannya internet.
Penggunaan internet dalam berbagai lini sangat diperbolehkan untuk digunakan terutama seperti dalam keadaan darurat pada masa pandemi covid-19. Namun penggunaan secara terus menerus selain membuat jenuh juga bisa membuat kita akan mengalami pusing seperti migrain bahkan terpapar radiasi dari perangkat elektronik yang kita gunakan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H