(14/02/2022)-Â Sahabat Museum Konperensi Asia-Afrika ( SMKAA) tahun ini, menginjak usia yang ke-11 tahun sejak didirikan pada tanggal 11 Februari 2011 oleh Deni Rachman, Iis Tjuhartika Pandita, Wisnu Aji dan Ceu Eno.
Komunitas ini didirikan dengan tujuan sebagai penerus dan pelestari nilai-nilai yang terkandung dalam Dasasila Bandung yang dihasilkan dalam komunike terakhir pada tanggal 24 April 1955 di Bandung dalam Konferensi Asia-Afrika.
Kelahiran Sahabat Museum Konperensi Asia-Afrika berbarengan dengan peringatan lahirnya lambang negara Indonesia Garuda Pancasila pada tanggal 11 Februari 1950.
Awal mula pendirian sebenarnya sudah ada sejak tahun 2005-2008 saat itu, mulai ada yang disebut perintis sahabat museum. Alasannya adalah tentu untuk memperingati 50 tahun Konferensi Asia-Afrika yang saat itu kemudian diadakan peringatan 50 tahun peristiwa Akbar tersebut di Gedung Merdeka.
Pada tahun 2005 sejumlah negara di Asia dan Afrika yang ikut pada tahun 1955 juga ikut kembali dan hal ini juga tidak lepas dari peran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu menjadi Presiden Republik Indonesia.
Di tahun 2015 ini Peran Sahabat Museum Konperensi Asia-Afrika terlihat jelas dalam persiapan dan membantu jalannya kegiatan tersebut.
Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya Asian African Student Conference ( Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika) yang digelar pada tahun 2015 sebelumnya, konferensi serupa diadakan pada tahun 1955.
Sahabat Museum ini, memiliki peranan penting juga dalam lancarnya kegiatan yang diadakan oleh Museum Konperensi Asia-Afrika. Museum KAA sering sekali melibatkan Sahabat Museum Konperensi Asia-Afrika dalam segala kegiatan seperti At Night The Museum, Bandung Historical Study Games, Tadarusan Buku The Bandung Connection, Peringatan Konferensi Asia-Afrika, Bulan Literasi Asia-Afrika dan lain-lain.
Saat ini Sahabat Museum Konperensi Asia-Afrika mewadahi 11 Klab dibawahnya yaitu Edukator, Esperanto, Maghribi, Abada,Nihao, Heiwa, Journativist, Global Literacy,Young Announcer,Guriang,dan Cinemaker Selain itu, SMKAA juga memiliki kerjasama dengan sejumlah komunitas lainnya seperti Layar Kita, Asian African Reading Club, Young  African Ambassador in Asia dan Asian Students Asociation in Indonesia.
Pada tahun ini, diambil sebuah tema yaitu Eka Dasa SMKAA: Dahulu,Kini, dan Nanti. Tema ini diambil sebagai ungkapan rasa syukur seluruh anggota Sahabat Museum Konperensi Asia-Afrika, yang sudah berdiri dan bersinergi selama 11 tahun.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan pada hari Sabtu (11/02/2022) dihadirkan para pendiri Sahabat Museum Konperensi Asia-Afrika yakni Deni Rachman, Iis Tjuhartika Pandita, dan Ceu Eno. Sementara itu, Wisnu Aji Firdaus berhalangan hadir secara langsung dikarenakan masih dalam keadaan berduka.
Acara ini sendiri dilaksanakan secara hybrid ( luring dan daring) dikarenakan adanya peningkatan varian omicron dan demi menjaga protokol kesehatan yang ketat.
Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai jam 16.00- 17.50 di Ruang Utama Gedung Merdeka, Kota Bandung. Sementara itu bagi para anggota atau tamu undangan yang hadir secara virtual menggunakan aplikasi Zoom.
Selain peringatan kelahiran 11 tahun Sahabat Museum Konperensi Asia-Afrika, Â dalam kegiatan ini, juga dilakukan pelantikan secara simbolis Koordinator Eksekutif SMKAA Periode 2022-2023 Ilham Rizqi Fadillah, Oleh Kepala Museum Konperensi Asia-Afrika Dahlia Kusuma Dewi.
Sebagai simbolis pelantikan dan ucapan terimakasih Dewi selaku Kepala Museum memberikan potongan tumpeng kepada Rafi Miftah Falah selaku Wakil Koordinator Eksekutif SMKAA 2021-2022 mewakili Koordinator Eksekutif SMKAA 2021-2022 Rifqi Taufiqurrahman.
Pemberian tumpeng juga diberikan oleh Kepala Museum kepada Koordinator periode 2022-2023. Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan dari Klab Guriang, dan Arumba, video ucapan selamat milangkala SMKAA dari Klab Edukator, Journativist dan Young Announcer.
Tentunya diharapkan Sahabat Museum Konperensi Asia-Afrika jauh lebih berkembang dan terus berinovasi dengan menyesuaikan perkembangan zaman namun, tanpa meninggalkan nilai sejarah yang terkandung didalamnya.
Masuk pada komunitas ini bukanlah perkara yang mudah berbagai seleksi dilakukan mulai dari proses open recruitment, tahap seleksi pertama dan pembuatan produk tiap klub serta seleksi tahap 2 merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh para calon anggotanya.
Selain itu, Sahabat Museum Konperensi Asia-Afrika secara tidak langsung merupakan wajah terdepan dari Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik,yang langsung berada dibawah naungan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Maka dari itu, selain mewakili Museum KAA semua anggota SMKAA juga diharapkan bisa mengenalkan upaya diplomasi kepada masyarakat. Â Sekaligus berperan aktif mengenalkan sejarah KAA dan menjaga nama baik MKAA dan Kemlu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H