Diantaranya adalah Novel Harry Potter karya J.K Rowling, Danur: Karena Mereka Juga Ada, Assalamu'alaikum Beijing karya Asma Nadia, Ayat-ayat cinta karya Habiburrahman El Shirazy.
Alihwahana tersebut memang diperlukan selain karena keinginan para penggemarnya melihat buku tersebut lebih nyata dan terlihat secara audiovisual dari tadinya yang sebatas kertas tentu bukan perkara mudah.
Seung ditemukan banyak penggemar buku yang sudah tahu betul alur cerita tersebut, sering mengeluhkan adanya perbedaan alur cerit yang ada di dalam buku dengan film padahal hal itu sepenuhnya hak penulis cerita dan rumah produksi tempat film itu dibuat.
Buku Elektronik Kurang Memiliki Sensasi Saat Dimilki
Buku elektronik memang lebih modern dan sesuai dengan keadaan kita saat ini, berbeda dengan buku cetak yang tidak memiliki teknologi canggih.
Kehadiran e-book memang jawaban bagi segelintir orang yang tidak memiliki budget lebih untuk memiliki buku cetak.
Bukan bermaksud untuk menolak teknologi akan tetapi, buku elektronik jika kita baca berlama-lama akan membuat mata menjadi perih dan cepat lelah akibat terus-menerus menatap layar ponsel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H