Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenapa Masyarakat Indonesia Suka Meremehkan Sejarah?

20 Januari 2022   08:28 Diperbarui: 20 Januari 2022   08:28 2008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sejarah/ Foto: Cute Wallpaper

2. Kurangnya literasi
Mengutip data dari UNESCO negara kita Indonesia harus puas duduk di peringkat kedua terbawah mengenai urusan literasi.
Hadirnya perkembangan buku digital maupun perkembangan teknologi justru membuat semakin rendahnya minat baca tidak terkecuali pada sejarah. Masyarakat cenderung abai pada sejarah dan beranggapan sejarah sebagai suatu hal yang ketinggalan zaman.

3. Kurangnya konten sejarah pada media konvensional maupun digital

Konten sejarah pada masa kini masih sangat terbatas adapun konten sejarah banyak dengan harga yang relatif mahal, sementara itu, yang sifatnya gratis hanya segelintir semata. Kita bisa melihat dalam tayangan stasiun televisi baik miliki pemerintah maupun swasta program sejarah bisa dihitung dengan jari jumlahnya.

Sebut saja" Melawan Lupa Metro Tv, Apa dan Siapa Tokoh Indonesia tvOne, Indonesia Dalam Sejarah tvOne, Bab Yang Hilang Kompastv, dan Jejak Langkah TVRI". Program tersebut hanya tayang sekali dalam seminggu bahkan ada yang sudah tidak tayang kembali.

Sementara itu dalam  media online seperti  Harian Kompas, Tempo, Tirto dan Historia, Pikiran Rakyat lah  yang masih mau memperhatikan dan menampilkan berita sejarah kapanpun tanpa melihat peristiwa atau event tertentu.

Sementara itu, Historia id dan inspec history merupakan media digital yang bergerak juga dalam konten sejarah di YouTube.

Ilustrasi sejarah Islam/ Foto: Kompas.com
Ilustrasi sejarah Islam/ Foto: Kompas.com

4. Sering dijadikan isu gorengan politik
Sejumlah peristiwa sejarah tentang bangsa ini seringkali dijadikan sebagai gorengan eh sejumlah partai politik maupun politisi untuk meraup dukungan dan suara dari masyarakat, isu-isu sensitif mengenai ras,suku,agama,latar belakang pendidikan sering dikait-kaitkan dengan peristiwa atau organisasi masa lampau meskipun tidak memiliki fakta dan data yang valid.

Sejarah bukan sebatas belajar masa lampau namun juga bermanfaat bagi masa kini dan masa yang akan datang.

Bung Karno sendiri berkata bahwa " jangan sekali-kali meninggalkan sejarah"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun