Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Good Looking: Benar Salah Tetap di Bela

13 Januari 2022   08:58 Diperbarui: 13 Januari 2022   09:01 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi good looking/Foto: Hipwee.com

(13/01/2022)- Istilah good looking memang sudah masuk kedalam kosakata anak muda saat ini. Kehadiran kata ini sebenarnya ditujukan untuk seseorang yang dipandang memiliki wajah rupawan baik untuk laki-laki maupun perempuan.

Good looking sebenarnya diucapkan atau digunakan oleh sejumlah kalangan khususnya di dalam ranah sosial media untuk sindiran bagi seseorang yang rupawan jika melakukan kesalahan-kesalahan atau hal remeh akan tetap di bela habis-habisan.

Ilustrasi good looking/Foto: Hipwee.com
Ilustrasi good looking/Foto: Hipwee.com

Penggunaan good looking sendiri dalam bahasa Inggris memiliki arti tampan namun di Indonesia maknanya menjadi unisex atau lintas gender. 

Seperti kita ketahui bersama, penggunaan diksi ini memang baru dikenal 2-3 tahun belakangan hal ini baru mencuat dan dipergunakan banyak orang yang dirasa rupawan cantik dan tampan yang dikenal dengan image polos nan rupawan tiba-tiba ditangkap oleh pihak yang berwenang.

Sebagai contohnya, beberapa kasus seperti penangkapan Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Jefri Nicol, Rizky Nazar, Naufal Samudera, Niko Al Hakim, Rachel Venya, Lucinta Luna dan yang terbaru adalah Ardhito Pramono.

Pembelaan Terhadap Good Looking

Budaya membela good looking meskipun melakukan hal salah selalu dibenarkan oleh para penggemarnya, adanya hal ini bisa membawa dampak buruk bagi perkembangan bangsa kedepannya. 

Ilustrasi good looking/Foto: Kompas.com
Ilustrasi good looking/Foto: Kompas.com

Perilaku yang salah dianggap sebagai suatu kebenaran yang jika dilakukan oleh good looking akan dianggap bagus, tidak bertentangan dan justru para penggemarnya akan membela dan histeris saat bertemu dengan para idolanya.

Benar Salah Tetap Dibela

Jika seseorang publik figur melakukan sesuatu yang benar tentu semua pihak juga akan memuji publik figur tersebut tentu tujuannya mengapresiasi. Namun anehnya sejumlah warganet dan penggemar publik figur ini masih dipuji jika melakukan kesalahan-kesalahan fatal seperti tertangkap karena kasus narkoba, prostitusi online, korupsi dan lain sebagainya dengan dalih tidak mungkin melakukan hal tersebut karena good looking.

Sebagai contohnya adalah Aktor Jefri Nichol yang ditangkap pada hari Senin (22/07/2019) di daerah Kemang, Jakarta atas penyalahgunaan ganja yang dilakukannya. 

Aktor film Dear Nathan ini divonis menjalani masa rehabilitasi selama tujuh bulan dan sudah bebas tahun 2020 yang lalu.

Baru-baru ini Pengadilan Jakarta Pusat memberikan vonis satu tahun penjara terhadap anak dan menantu pemilik Bakrie Grup yakni Ardi Bakrie dan Nia Ramadhani.

 Tuntutan satu tahun penjara ini diberikan oleh Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Pusat dengan alasan bahwa keduanya menggunakan narkotika secara sadar dan sengaja. Keputusan ini diberikan pada hari Selasa (11/01/2022).

Sehari kemudian musisi sekaligus aktor dan penulis lagu Ardhito Pramono ditangkap dikediamannya Rabu, (12/01/2022). Ardhito diduga  menggunakan narkoba jenis ganja.

Respon dari ketiga kasus tersebut justru dipuji dan dibela habis-habisan oleh warganet seolah terbutakan oleh karya dan parasnya yang rupawan mereka kemudian mendukungnya hal ini berbanding terbalik dengan beberapa kasus serupa yang menjerat publik figur lain seperti Andika Kangen Band, Tessi Sri Mulat dan Nunung yang sempat terjerumus menggunakan barang haram tersebut justru dihujat habis-habisan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun