(28/12/2021)- Isu Restorasi santer muncul belakangan ini setelah proses restorasi film 3 dara tahun 1957 ditayangkan ulang dalam kualitas tinggi atau 4k.
Restorasi merupakan perbaikan dari sebuah media untuk meningkatkan kualitasnya menjadi lebih baik dan lebih jernih demi menjaganya untuk masa yang akan datang.
Perbaikan dan alih media baik 4k, HD sampai digitalisasi sangatlah diperlukan untuk menjaga agar film-film lawas bisa nyaman untuk dinikmati dan terjaga.
Sebagai contohnya restorasi yang dilakukan oleh inisiatif Eye Museum di Belanda dan SA Film yang memiliki andil besar terhadap restorasi film tiga dara besutan Usmar Ismail. Yang menelan lebih dari Rp 3 miliar dan memakan waktu selama 17 bulan.
Manfaat Restorasi Film Lawas
1. Nyaman di Tonton Generasi Muda
Seringkali jika kita menonton televisi yang menyiarkan sejumlah film, video klip dan arsip yang ditayangkan tidak jernih dan tampilan tidak enak dilihat.
Tentunya hal ini tidak akan dapat dijumpai kembali jika sudah direstorasi sebab tampilannya akan jernih, tajam, suara bagus.
Sebagai perbandingannya adalah film Film Warkop DKI Chips tahun 1982, tidak nyaman dinikmati karena resolusi rendah dan suara tidak halus.
Bandingkan dengan film Warkop Sama Juga Bohong  tahun 1986 produksi PT. Garuda Film yang sudah direstorasi lebih nyaman dilihat, suara dan gambar jernih.
Namun, kebanyakan hanya bisa ditonton di bioskop konvensional beberapa hari saja, jika ingin melakukan tonton ulang bisa dilakukan melalui berbagai platform streaming film berbayar seperti: Disney+,Vidio dan lain sebagainya.
2. Bisa mengetahui Keadaan Pada Masa Lampau
Sejumlah film lawas mulai dari genre komedi, horor, romansa dan lain sebagainya di dekade lampau seringkali memasukkan peristiwa yang tengah terjadi pada masa tersebut sebut saja diantaranya Djakarta 66, Pengabdi Setan (1980), Bayi Ajaib (1982), Sundel Bolong (1981), Golok Setan (1983), dan lain sebagainya.