Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

3 Channel YouTube Segudang Edukasi: Kok Bisa? Sampai Sisi Terang

10 Desember 2021   19:48 Diperbarui: 10 Desember 2021   19:51 2502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(10/12/2021)- YouTube saat ini merupakan salah satu aplikasi yang menghasilkan pundi-pundi rupiah. Sejumlah content creator turut andil dalam perkembangan aplikasi yang dibuat oleh Jawed Karim tahun 2005 silam.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Husnun Azizah pada tahun 2020 melalui skripsi yang berjudul Konten Kreator YouTube Sebagai Sumber Penghasilan Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam. 

Dijelaskan bahwa seorang seorang pembuat konten di YouTube bisa mendapatkan pundi-pundi uang dari motenasi adsense baik dari jumlah penonton maupun endorse dari sejumlah produk.

Menurut Husnun YouTube bisa membuat seseorang bisa menjadi seseorang yang kaya raya dalam waktu beberapa bulan atau tahun tergantung dari perkembangan channel Youtubenya.

Tenang kali ini saya tidak membahas pendapatan para YouTubers seperti Ria Ricis ataupun Atta Halilintar. Akan tetapi, membahas 3 channel YouTube yang paling mengedukasi. Berikut penjelasannya:

1. Kok Bisa ?

Foto: Channel YouTube Kok Bisa?
Foto: Channel YouTube Kok Bisa?

Channel ini membahas berbagai macam pengetahuan dari yang besar sampai yang aneh dan juga sering membahas hal-hal remeh yang biasanya tidak dibahas oleh channel lainnya seperti "bentuk pulsa, YouTube kepenuhan penonton, kenapa cuman 1% orang yang bisa melakukan ini".

Selain itu, Channel ini dibuat oleh seorang pemuda bernama Ketut yang pada awalnya merasa bahwa perlu membuat sebuah channel yang membahas edukasi, kemudian Ketut melakukan kerjasama dengan dua temannya yang bernama Alvin dan Gerald.

Kok Bisa hadir sejak tanggal 15 Juni 2015 dan sudah di ikuti sebanyak 3,18 juta pengikut. Channel ini memiliki tagline ciri khas di setiap akhir videonya yaitu " Dan seperti biasanya terima kasih".

2. Neuron

Foto: Channel Neuron
Foto: Channel Neuron

Channel yang satu ini lebih berfokus kepada pembahasan seputar kesehatan dan bagaimana sisi baik dan buruknya bagi kesehatan.

 Neuron menghadirkan tayangan pengetahuan mengenai kesehatan dengan tayangan animasi yang menarik dan sangat mudah dimengerti dalam setiap videonya.

Nama Neuron sendiri diambil dari istilah penyebutan sel-sel syaraf pada otak manusia. Sesuai namanya Neuron hadir memberikan informasi yang akurat dan berimbang didasarkan pada berbagai hasil penelitian terpercaya.

Neuron hadir sejak tanggal 17 Agustus 2018 dan saat ini sudah diikuti sebanyak 852 ribu pengikut. Neuron juga menyediakan berbagai merchandise yang bisa dibeli melalui berbagai platform e-commerce.

Konten Neuron sangat bermanfaat dan menarik semua orang terutama mengenai kesehatan salah satu kontennya yang menarik diantaranya adalah " Bagaimana Ketindihan Bisa Terjadi"

3. Sisi Terang

Foto: Channel Sisi Terang
Foto: Channel Sisi Terang

Tidak kalah dengan channel sebelumnya Sisi Terang juga menyajikan konten-konten yang mengedepankan edukasi, pengetahuan dan animasi yang menambah daya tarik penonton setianya.

Sisi terang membahas berbagai konten seperti psikologi, sains, kesehatan, astronomi dan lain sebagainya. Channel ini terhitung baru jika dibandingkan dua channel sebelumnya.

Meskipun demikian, channel ini bisa dikatakan lebih cepat diikuti oleh para pengguna platform YouTube. Saat ini, channel tersebut sudah diikuti sebanyak 7,64 juta pengikut. Sisi terang mulai hadir sejak tanggal 10 September 2019. 

Ketiga channel YouTube tersebut bisa dikatakan atau disebut sebagai channel terbaik karena mengedepankan tayangan yang mendidik dan bermanfaat.

Baik Kok bisa, Neuron dan Sisi terang sering mencantumkan sumber konten yang dibuatnya baik itu jurnal artikel,buku, web dan lain sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun