Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Panglima TNI dan Ketua MPR Marah, sampai Presiden Sentil Polri

4 Desember 2021   06:29 Diperbarui: 4 Desember 2021   07:06 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Ketua MPR RI dan Menteri Keuangan Sri Mulyani/ Foto: Tribunnews.com

(4/12/2021)- sejumlah pemberitaan di linimasi internet maupun konvensional sedang hangat membahas kemarahan sekaligus kegeraman dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Ketua MPR Bambang Soesatyo. Jokowi juga turut menyentil sejumlah Kapolda, Kapolres yang sering sowan kepada ormas. Lantas apa penyebabnya?

1. Panglima TNI tegur anggotanya yang main HP saat rapat virtual

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, menegur sekaligus memarahi Kepala Staf Korem ( Kasrem) 174 /ATW Merauke Kolonel Arh Hamim Tohari hari Jumat (3/12/2021).

Kemarahan yang terdapat dalam sebuah video yang beredar luas di netizen media sosial ini sontak mendapatkan respon yang beragam ada yang setuju ada kurang setuju.

Panglima TNI kemudian memanggil anggotanya yang asyik memainkan telpon pintarnya tersebut dengan secara tegas agar Kasrem tersebut bisa fokus memperhatikan rapat, karena geram dengan aksi tersebut Mantan Kepala Staf Angkatan Darat tersebut, kemudian meminta agar anggota tersebut mengulangi apa yang telah ia sampaikan dalam rapat virtual tersebut.

Kanrem 174 /ATW Merauke, anggota TNI yang ditegur oleh Panglima TNI,(3/12/2021)/ Foto: Detik.com
Kanrem 174 /ATW Merauke, anggota TNI yang ditegur oleh Panglima TNI,(3/12/2021)/ Foto: Detik.com

Andika kemudian memberikanteguran keras Panglima TNI kepada Kasrem 174/ ATW Merauke seperti berikut ini

" Mas Hamim handphone geser, ke samping kiri jauh ulangi coba apa yang saya bilang barusan"
Kemudian Andika juga menegur atasan dari Kasrem 174/ATW Merauke, yaitu Danrem 174 Merauke Brigjen TNI Bangun Nawako."

2. Ketua MPR marah karena Menkeu tidak hadiri rapat dan turunkan anggaran


Potret Ketua MPR RI dan Menteri Keuangan Sri Mulyani/ Foto: Tribunnews.com
Potret Ketua MPR RI dan Menteri Keuangan Sri Mulyani/ Foto: Tribunnews.com

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR) Bambang Soesatyo,  memberikan kritikan tajam kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani, alasan dari kritikan dan teguran Mantan Ketua DPR ini, menurutnya diakibatkan oleh adanya ketidakhadiran Sri Mulyani dalam sejumlah undangan MPR sebanyak dua kali mengenai anggaran MPR yang terus menerus diturunkan.

Menkeu kemudian menjelaskan melalui sebuah klarifikasi pada unggahannya di platform media sosial miliknya berikut ini


" Undangan MPR pada tanggal 27 juli 2021, bersamaan dengan rapat internal bersama dengan Presiden yang wajib dihadiri oleh Menkeu, sehingga kehadirannya di MPR diwakilkan oleh Wamen. Sementara pada tanggal 28 September 2021, bersamaan dengan Rapat Banggar yang penting sehingga diputuskan untuk ditunda,"
Ujar Menkeu.

Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa anggaran di tahun 2021 Indonesia difokuskan untuk penanganan pandemi covid-19 hal ini berakibat pada adanya 4 kali Refocusing. Ia juga menambahkan dirinya menghormati semua lembaga tinggi negara.

Sementara itu, Wakil MPR Fadel Muhammad meluapkan kekecewaannya kepada Menkeu, Fadel kemudian menyerukan agar Sri Mulyani dicopot dari jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju.

Ia juga menyebut Mantan Menteri Gubernur Bank Dunia tersebut, tidak menghormati MPR sebagai lembaga tinggi negara.

3. Presiden Jokowi sentil Kepolisian yang sowan ke Ormas

Presiden Jokowi sampaikan kritik dan pujian dalam Apel Kasatwil (3/12/2021)/ Foto: Detik.com
Presiden Jokowi sampaikan kritik dan pujian dalam Apel Kasatwil (3/12/2021)/ Foto: Detik.com

Dalam Apel Kasatwil 2021, di Bali pada hari Jumat 3 Desember 2021. Presiden Jokowi menyentil para Kapolda dan Kapolres baru yang sowan kepada ormas yang sering membuat gaduh.

 Jokowi juga menyebut bahwa ada salah satu alasan dari Kapolda/ Kapolres yang menjelaskan sowan tersebut demi menjaga kondusifitas wilayah di daerah tersebut. Ia justru mengkritik keputusan tersebut dan berujar jangan menggadaikan kewibawaan Polri.

Berikut bunyi kritikan Jokowi terhadap Kapolda/Kapolres sampai kepada tingkat Polsek
" Ada Kapolda baru ada Kapolres baru malah datang kepada sesepuh ormas yang sering membuat keributan bener ini, saya tanya juga Kapolres saya tanya kenapa melakukan ini."

Presiden juga menambahkan jangan ada pembungkaman kebebasan berpendapat seperti penghapusan mural yang sempat ramai beberapa bulan belakangan. Menurutnya justru hal itu jangan ditindak atau dihapus akan tetapi, dibiarkan sebagai bagian dari kebebasan berpendapat.

Mantan Walikota Solo ini menjelaskan sangat mengapresiasi lomba mural yang diadakan atas inisiatif dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang membalikkan isu pembungkaman kebebasan mengemukakan pendapat di muka umum yang negatif menjadi positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun