Imam Nur Fattah Resmi Terpilih sebagai Ketua Umum HMJ SPI Periode 2021-2022

Pemilihan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam sudah selesai dilaksanakan. Melalui serangkaian pendaftaran, verifikasi hingga pemilihan umum atau pemilu.

Imam Nur Fattah merupakan seorang Mahasiswa yang kini memasuki semester 5 atau angkatan 2019. Imam Nur Fattah juga tercatat aktif di Kepengurusan Himpunan Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam periode 2020-2021.

Selain Imam begitu ia disapa, calon Ketua Umum HMJ SPI ini juga diramaikan oleh calon lain yakni Insan Sholeh Nurhidayatulloh.  Tidak seperti tahun sebelumnya yang hanya ada satu calon alias tunggal yang mau tidak mau akhirnya dimenangkan oleh Saudari Air Halimah pada periode kali ini pemilihan dilakukan secara netral dan objektif terlepas dari dominasi parpol salah satu calon netral yang sudah disebutkan di atas yaitu saudara Insan.

Tentunya hal ini dilakukan agar tidak adanya dominasi Partai Politik manapun di lingkup internal Himpunan Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Perbaikan - perbaikan dari berbagai aspek seperti penyaluran kemeja Ospek Jurusan atau Forum Silaturahmi  Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam yang molor beberapa tahun silam pada tahun ini berjalan lebih cepat dan berbagai penilaian pada kegiatan rangkaian Historyfest ajang tahunan Prodi SPI juga jauh lebih maksimal pada periode tahun ini.

Tentunya semua civitas akademika dan Alumni Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung berharap akan adanya reformasi birokrasi ditingkat Prodi utamanya yang berkaitan dengan masalah- masalah kemahasiswaan seperti masalah UKT, dan Osjur serta tingkah para Dosen yang seringkali tidak sesuai dengan aturan Prodi maupun aturan Rektor

Tentunya kita berharap di kepemimpinan Saudara Imam Nur Fattah ini lingkup Prodi Sejarah Peradaban Islam menjadi lebih berkembang lagi dari berbagai aspek termasuk para SDM nya pun semoga bisa jauh berkembang dan lebih kreatif lagi di tengah sulitnya masa pandemi covid-19 dan Revolusi 4.0.