Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pak Ogah "Si Unyil" yang Terlupakan

1 Juni 2021   14:35 Diperbarui: 29 Desember 2022   00:23 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Boneka Unyil dan kawan-kawan berfoto di Taman Edelweis, Desa Wisata Edelweis, Desa Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.(Dokumentasi Teguh Wibowo via kompas.com)

Karakter Pak Ogah dengan  kata ikonik " Cepek dulu dong" hingga memang tidak asing bagi generasi 80,90 hingga awal 200 - an tayang pertamakali di TVRI dari tahun 1981-1993 Si Unyil senantiasa menghadirkan suguhan acara yang menarik bagi anak- anak era 80-90 an. 

Si Unyil diciptakan oleh Drs, Suyadi atau yang juga akrab disapa sebagai Pak Raden yang juga nama dari salah satu karakter dari Si Unyil dengan ciri khas Kumis tebal, baju tradisional Jawa dan tongkatnya.

Si Unyil bagi anak- anak diatas 2015 - an Menag tidak sepopuler Spongebob Squarepants, Upin & Ipin, Boboiboy ataupun Kiki. 

Namun nilai- nilai yang terkandung di dalamnya masih relevan bagi anak- aank masa kini nilai- nilai seperti harus berlaku jujur, sopan santun dan edukasi sering ditampilkan dalam tayangan Si Unyil.

Karakter Si Unyil dalam Launching Animasi Petualangan Si Unyil besutan PFN / Via Tirto
Karakter Si Unyil dalam Launching Animasi Petualangan Si Unyil besutan PFN / Via Tirto
Pernah pula tayang di RCTI dan TPI ( MNCTV) 2002-2003.

Di tahun 2007 hingga sekarang Si Unyil hadir di TV7 ( sekarang TRANS 7) mengubah formatnya menjadi lebih modern dengan nama Laptop Si Unyil.

Itu merupakan tayangan yang tidak hanya berfokus pada karakter- karakter Si Unyil namun, juga menayangkan video- video edukasi seperti pembuatan makanan, kebudayaan hingga ilmu pengetahuan.

Selain Unyil, Pak Ogah, Pak Raden karakter lain seperti Usro, Melani, Mbok Boriah seringkali tampil disela- sela setelah video edukasi. 

Walaupun kini format Si Unyil lebih sering menyoroti tayangan- tayangan lain ketimbang karakter- karakter Si Unyil hal ini tentu tidak lain sebagai bentuk format baru dikarenakan Drs, Suyadi ( Pak Raden) sudah tutup usia di tahun 2015 silam.

Potret Abdul Hamid ( Pak Ogah ) di masa tuanya / Via Grid.id
Potret Abdul Hamid ( Pak Ogah ) di masa tuanya / Via Grid.id
Dihimpun dari berbagai sumber Hak Cipta Si Unyil baru didapatkan Drs Suyadi di tahun 2014 perseteruan Hak Cipta antara Pak Raden dan Perum Produksi Film Negara mencapai titik temu. 

Di tengah minimnya tayangan anak- anak di media Televisi pada masa kini kabar kurang baik menimpa salah satu pengisi suara "Pak Ogah" atau yang memiliki nama asli Abdul Hamid ini di usia tuanya mengalami kesulitan finansial walaupun tayangan Si Unyil masih ditayangkan di layar TRANS 7.

Dalam sebuah tayangan program Selebrita TRANS 7 pak Ogah memang sudah dibayar oleh TV ini namun karena sakit penyumbatan pembuluh darah otak yang dideritanya. Pak Ogah harus menerima nasib kesulitan finansial.

Selain kesulitan ekonomi pak Ogah juga masih belum bisa menyelesaikan renovasi rumahnya yang hingga masih terkesan setengah jadi Beberapa publik figure pun mulai berdatangan ke rumah pria yang akrab disapa pak Ogah ini seperti Melaney Ricardo dan Ressa Herlambang.

Si Unyil pun bahkan sudah diangkat menjadi serial animasi yang diproduksi oleh PFN namun, selayaknya pak Ogah mendapatkan bantuan dari PFN dan insan seni tanah air untuk meringankan beban yang sedang ditanggungnya kini semoga saja pak Ogah cepat sembuh dan bisa kembali mengisi suara di Laptop Si Unyil.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun