Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Idul Fitri 1442 H Serba Virtual serba Hemat

10 Mei 2021   05:26 Diperbarui: 22 Mei 2021   08:21 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                

Idul Fitri 1442 Hijriyah (1 Syawal) akan segera mendatangi kita dimana hari ini ditunggu- tunggu oleh semua umat Islam yang telah berpuasa selama sebulan penuh
Ditengah pandemi covid-19 yang belum menunjukkan penurunan yang tetap diakibatkan masih  tumpang- tindihnya peraturan yang dibuat oleh 

pemerintah dan masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan.
Kasus penambahan penderita covid-19 di India menjadi perhatian besar di sejumlah negara termasuk Indonesia yang mengkhawatirkan kejadian serupa terjadi di negaranya.  Sejumlah masyarakat dunia sering salah kaprah mengenai vaksin yang dianggap sebagai obat padahal vaksin sendiri berfungsi sebagai imunitas bagi tubuh agar lebih kebal dari virus, walaupun sudah di vaksin tetap harus menerapkan protokol kesehatan.

Di zaman yang serba digital ini penggunaan berbagai Aplikasi belanja  seperti Shopee, Lazada, Tokopedia dan lain sebagainya, bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan di hari nan Fitri sebut saja diantaranya kebutuhan berupa pakaian, kue kering dan sebagainya. Namun demikian masyarakat masih saja lebih menyukai berbelanja secara langsung atau offline dengan alasan lebih nyaman dengan berbelanja offline padahal resiko penularan dari covid sangat rentan apalagi biasanya para ibu- ibu Sering membawa anaknya ikut berbelanja.

Mudik merupakan kebiasaan masyarakat yang sudah mendarah daging tentu akan terasa sulit untuk melewatkan kegiatan yang hanya dilakukan satu tahun sekali ini apalagi mudik virtual dilakukan untuk kedua kalinya.
Larangan mudik sendiri diberlakukan pada tanggal 6 -17 Mei 2021 agar tidak adanya penambahan kasus covid-19.  Jika ada masyarakat yang berpikiran larangan mudik dilakukan pada umat Islam saja hal ini wajar saja sebab yang biasanya melakukan mudik saat lebaran adalah umat Islam sementara yang lain biasanya memanfaatkan libur lebaran untuk melakukan liburan begitu pun sebaliknya saat hari  besar keagamaan lainnya umat Islam sendiri seringkali memanfaatkan libur tersebut untuk liburan dan lain sebagainya disini kita semua harus menyikapi bahwa Toleransi antar umat beragama sangatlah indah.

Mudik Virtual dilakukan sejak tahun lalu mengingat mudik virtual ini lebih aman dan murah berbagai aplikasi mulai dari Video Call hingga Conference bisa digunakan di situasi seperti sekarang ini sebut saja diantaranya ada Whatsapp, Google Meet dan Zoom Meeting yang bisa digunakan sebagai sarana melepas rindu dengan kelauarga maupun sanak saudara.


Tentunya jika masih ditemukan kerumunan, banyaknya pemudik yang tetap nekad menggambarkan masih banyaknya masyarakat yang kurang sadar mengenai bahayanya covid -19 ini jangan pernah beranggapan tidak ada covid disekitar kita kalau belum dilakukan test Awan antigen maupun  Genose. Jangan pula  beranggapan karena di tempat peribadatan suci seperti Masjid dan tempat peribadatan agama lainnya dianggap covid tidak bisa masuk bisa saja masuk jika tidak menerapkan protokol kesehatan karena virus tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Pandemi covid-19 akan mereda jika semua pihak bekerjasama dalam hal ini Pemerintah, dan masyarakat serta para stakeholder tidak saling menyalahkan satu sama lain.  semoga saja di Idul Fitri tahun depan keadaan bisa kembali normal seperti sedia kala.


 Minal Aidzin Wal Faidzin mohon maaf lahir dan bathin selama hari raya idul Fitri 1442 Hijriyah bagi semua umat Islam di penjuru dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun