Mohon tunggu...
MUHAMAD INSANI
MUHAMAD INSANI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa aktif D4 Program Studi Survei Pemetaan dan Informasi Geografis di Universitas Pendidikan Indonesia, Saya orang yang mandiri dan terarah dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab dalam pekerjaan. Saya fokus pada keterampilan menejemen proyek, pengolahan data, dan perencanaan operasional.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN - Universitas Pendidikan Indonesia Turut Andil dalam Kegiatan Kampung Berkualitas dalam Mencegah Stunting di Kelurahan Kotabaru.

19 September 2024   15:12 Diperbarui: 21 September 2024   03:05 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
EXPOSE KKN Tematik UPI/dokpri

Tim KKN Universitas Pendidikan Indonesia yang bertemakan "MAHAPENTING" Mahasiswa Peduli Stunting, Sukses mengadakan Kuliah Kerja Nyata Selama 1 Bulan di kelurahan Kotabaru, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. yang dimana Mahasiswa memberikan inovasi/program kerja secara nyata.

1. Proker EGIS (Education oF Geographic System)

Program kerja Education of Geographic Information System (EGIS) dilaksanakan pada hari Jumat, 9 Agustus 2024, di Sekretariat Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Rw.10. Kegiatan ini dihadiri oleh anggota Karang Taruna dan ibu-ibu kader di Rw.10. Dalam program EGIS, para peserta memaparkan hasil data yang telah diolah dan divisualisasikan dalam bentuk peta, serta memberikan pengertian tentang stunting dan Kampung KB.

Presentasi Hasil dari EGIS/dokpri
Presentasi Hasil dari EGIS/dokpri

Program EGIS dilaksanakan pada 9 Agustus 2024 di Sekretariat Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Rw.10. Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang penggunaan peta sebaran stunting dan meningkatkan pemahaman tentang pentingnya informasi geografis dalam penanganan masalah stunting. Edukasi ini berhasil meningkatkan pemahaman peserta tentang stunting dan penggunaan GIS. 

2. Proker DASLING (Dapur Sehat Peduli Stunting)

Program "Dapur Sehat Peduli Stunting" (DASLING) di Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Bekasi Barat, merupakan inisiatif yang bertujuan untuk mengatasi masalah stunting dengan memfokuskan pada pemantauan gizi dan penyediaan makanan sehat bagi keluarga berisiko stunting, terutama pada balita dan ibu hamil. Program ini dilaksanakan di Rw.10, yang teridentifikasi memiliki 7 balita dengan berat badan yang tidak sesuai dengan usia mereka serta 1 ibu hamil. Selama 7 hari, DASLING menyediakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan menu bergizi yang bervariasi setiap harinya, seperti telur rebus, siomay, sayur bayam, dan berbagai jenis buah.

Pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan)/dokpri
Pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan)/dokpri

Program kerja ini merupakan turunan dari program utama yang menjadi acuan di kampus kami, yaitu "Dapur Sehat Atasi Stunting" (DASHAT). DASHAT sendiri adalah sebuah inisiatif untuk percepatan penurunan stunting yang dilakukan secara bersama-sama. Program ini mencakup lima tahap utama, yaitu perencanaan, persiapan, pengelolaan, penyajian, dan distribusi makanan sehat. Dalam rangka mendukung tujuan DASHAT.

3. Proker SiAnting (Sistem Informasi Data Stunting)

Program ini bertujuan untuk memvisualisasikan data stunting dalam bentuk peta tematik yang mudah dipahami. Data yang dihasilkan dari program ini menjadi dasar penting untuk intervensi stunting yang lebih tepat sasaran. Namun, keterbatasan akses data dan partisipasi masyarakat dalam pengumpulan data masih menjadi tantangan.

Pengambilan data Lapagan dengan Kader KB/dokpri
Pengambilan data Lapagan dengan Kader KB/dokpri

Program ini berfokus pada pemetaan dan distribusi Posyandu di Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh tim KKN UPI bersama dengan Kader Kampung KB, diperoleh data mengenai 37 Posyandu yang tersebar di 22 RW di kelurahan tersebut. Setiap Posyandu didata dengan detail, mencakup nama, penanggung jawab, serta cakupan wilayah RT dan RW. Untuk memetakan persebaran Posyandu, digunakan aplikasi GPS Map Camera dan SW Maps, dengan hasil akhir divisualisasikan menggunakan software ArcGIS. Peta yang dihasilkan menunjukkan posisi setiap Posyandu di wilayah administrasi yang ditentukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun