Dalam mendukung keberlangsungan hidup dengan tanggungan yang lebih banyak, para generasi sandwich harus mengatur sumber daya dirinya sebagai manusia agar  dapat bersaing dalam dunia kerja yang menjadi kewajiban mereka. Manajemen sumberdaya manusia secara teori berarti merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengawasi sumber daya manusia yang potensial untuk mencapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia harus unggul, berbakat, dan kompetitif. Namun, sumber daya manusia bukan hanya kemampuan atau kecerdasan semata, melainkan meluas menjadi kemampuan mengolah, menyusun, mengontrol, dan merencanakan peristiwa yang terjadi, sedang, atau akan terjadi. Untuk meningkatkan kualitas, manajemen sumber daya manusia memperhatikan peningkatan kinerja anggota keluarga. Dalam upaya pengelolaan manajemen sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan keluarga, ada beberapa aspek yang diperhatikan yaitu aspek pendidikan, aspek ekonomi, aspek kemandirian keluarga.
Setiap keluarga tak terkecuali keluarga yang memiliki generasi sandwich didalamnya, tentu menginginkan tercapainya kesejahteraan keluarga. Kesejahteraan keluarga dapat diciptakan oleh berbagai aspek, salah satunya adalah kesehatan mental di dalam keluarga. Keluarga yang sehat dan sejahtera memiliki hubungan yang baik dan fungsi keluarga yang berjalan dengan baik, serta akan menjadi awal yang baik untuk pembangunan mental suatu individu dan masyarakat. Sebuah keluarga perlu manajemen yang baik supaya dapat mencapai kesejahteraan. Kesehatan mental dalam keluarga dapat tercipta dengan berlangsungnya komunikasi yang baik dalam keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, termasuk keharmonisan, kebahagiaan, dan kesehatan mental. Selain kesehatan mental, keharmonisan keluarga juga juga dapat terjalin jika tepat dalam mengambil keputusan skala prioritas keluarga. Karena proses pengambilan keputusan merupakan proses yang kompleks dan penting, mengingat banyaknya permasalahan yang terjadi disebabkan tidak adanya keterampilan dalam mengatur keuangan keluarga.
Kesejahteraan dalam keluarga dapat tercipta ketika kualitas sumber daya manusia yang baik. Kualitas keluarga meningkat ketika beberapa aspek dapat terpenuhi dengan baik, yaitu aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, kemandirian keluarga, dan spiritual. Ketika semua aspek tersebut dapat terpenuhi, maka keluarga generasi sandwich dapat menciptakan seseorang yang produktif, memiliki kestabilan ekonomi yang baik, dan kesejahteraan keluarga. Manajemen keluarga berpengaruh dalam pemenuhan kebutuhan keluarga, khususnya bagi generasi sandwich dapat membantu dalam menghadapi berbagai tantangan. Generasi sandwich seringkali dihadapkan dengan hambatan finansial, sehingga diperlukan manajemen sumber daya keluarga yang baik.
Nah, jadinya gimana nih, kalian yang merasa sebagai generasi sandwich mana suaranya? Ngerasa relate gak sih dengan kondisi-kondisi di atas? Atau kamu punya permasalahan ataupun pendapat lain yang dialami sebagai generasi sandwich? Yuk sharing opinimu dengan membuat artikel serupa dengan tag "generasi sandwich" lainnya!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H