3.Membantu pelaksanaan investasi yang lebih efisien
4.Mitigasi risiko dari system pembayaran yang konvensional
5.Membantu pihak yang membutuhkan untuk menabung, meminjam dana dan penyertaan modal.
Menurut Jurnal yang dibuat oleh Hendra Kusuma dan Wiwiek Kusumaning Asmoro (2020) ada enam jenis FinTech yaitu:
1.Manajemen Aset
Manajemen aset adalah sebuah Platform Expense Management System membantu berjalannya usaha lebih praktis dan efisien. Dengan adanya start- up seperti Jojonomic ini, masyarakat Indonesia bisa lebih paperless, karena semua rekapan pergantian biaya yang semula dilakukan manual, cukup dilakukan melalui aplikasi untuk persetujuan pergantian biaya tersebut
2.Crowd Funding
Crowd Funding adalah start-up yang menyediakan platform penggalangan dana untuk disalurkan kembali kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti korban bencana alam, korban perang, mendanai pembuatan karya, dan sebagainya. Contoh penyedia platformnya adalah KitaBisa, Wujudkan, AyoPeduli, Crowdtivate, gandengtangan, carincara dan sebagainya.
3.E-Money
E-Money atau uang elektronik, sebagaimana namanya, adalah uang yang dikemas ke dalam dunia digital, sehingga dapat dikatakan dompet elektronik. Uang ini umumnya bisa digunakan untuk berbelanja, membayar tagihan, dan lain-lain melalui sebuah aplikasi. 16 Sejak pemerintah mendorong pembayaran uang elektronik, seperti untuk masuk tol, tiket kereta, tempat wisata milik negara dan sebagainya, tanpa disadari fungsi uang yang tadinya sebagai alat pembayaran yang sah menjadi mulai ditinggalkan, digantikan kartu digital yang lebih praktis dan aman untuk dibawa. Contoh E-Money yang beredar saat ini adalah Flash BCA, E-Money Mandiri, Brizzi BRI, Tap Cash BNI, Mega Cash,Nobu E-Money, Jak Card Bank DKI dan Skype Mobile terbitan Skye Indonesia
4.Insurance