Mohon tunggu...
Muhamad Iksan
Muhamad Iksan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM SEMOGA KITA SELALU DI PERMUDAHKAN JALAN KITA OLEH ALLAH SWT DAN DI LINDUNGI DARI SEGALA MARABAHAYA DAN TIPU DAYA DUNIA INI AMINNNN YA ROBBAL ALAMIN

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Determinan (faktor yang mempengaruhi) perkembangan sosial emosional

17 Januari 2025   13:59 Diperbarui: 17 Januari 2025   13:59 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Determinan (faktor yang memengaruhi) perkembangan sosial-emosional mencakup berbagai aspek yang memengaruhi kemampuan individu untuk memahami, mengelola emosi, serta membangun hubungan sosial yang sehat. Faktor-faktor ini saling berkaitan dan memengaruhi proses perkembangan secara keseluruhan.

1. Faktor Internal

Temperamen

Temperamen bawaan seseorang memengaruhi cara mereka merespons emosi dan situasi sosial. Misalnya, anak dengan temperamen yang tenang lebih mudah beradaptasi dibandingkan anak yang reaktif.

Kecerdasan Emosional

Kemampuan mengenali, memahami, dan mengelola emosi sendiri serta orang lain sangat menentukan keberhasilan dalam hubungan sosial.

Kepribadian

Ciri kepribadian, seperti ekstrovert atau introvert, memengaruhi cara seseorang berinteraksi dan mengekspresikan emosi.

Kesehatan Mental

Kondisi psikologis yang sehat mendukung kemampuan untuk menghadapi tekanan emosional dan sosial.

2. Faktor Keluarga

Gaya Pengasuhan

Pola asuh yang mendukung (demokratis) cenderung menghasilkan anak yang percaya diri dan mampu mengelola emosi. Sebaliknya, pola asuh yang keras atau permisif dapat menghambat perkembangan sosial-emosional.

Hubungan Orang Tua dan Anak

Interaksi yang penuh kasih sayang dan dukungan membantu anak mengembangkan rasa aman dan percaya diri.

Stabilitas Keluarga

Lingkungan keluarga yang stabil mendukung perkembangan sosial-emosional yang positif, sementara konflik dalam keluarga dapat menyebabkan ketidakstabilan emosional.

3. Faktor Lingkungan

Teman Sebaya

Hubungan dengan teman sebaya memberikan pengalaman dalam memahami perspektif orang lain, empati, dan kerjasama.

Sekolah dan Guru

Sekolah menyediakan lingkungan untuk belajar keterampilan sosial dan emosional, sementara guru berperan sebagai model perilaku.

Komunitas

Lingkungan sosial yang mendukung, seperti komunitas yang aman dan ramah, membantu perkembangan sosial-emosional yang sehat.

4. Faktor Biologis

Perkembangan Otak

Perkembangan area otak yang mengatur emosi, seperti amigdala dan korteks prefrontal, sangat memengaruhi kemampuan mengelola emosi dan interaksi sosial.

Kesehatan Fisik

Kondisi kesehatan fisik yang baik memungkinkan individu untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial.

5. Faktor Budaya

Nilai dan Norma Sosial

Budaya menentukan cara seseorang mengekspresikan emosi dan berinteraksi dengan orang lain.

Perbedaan Budaya

Dalam beberapa budaya, ekspresi emosi tertentu mungkin lebih diterima dibandingkan budaya lain, sehingga memengaruhi perkembangan emosional individu.

6. Faktor Teknologi dan Media

Media Sosial

Paparan terhadap media sosial dapat memengaruhi cara individu mengekspresikan diri secara emosional dan berinteraksi secara sosial, baik secara positif maupun negatif.

Konten Media

Konten yang membangun (edukatif) dapat membantu perkembangan sosial-emosional, sementara konten negatif dapat merusaknya.

7. Pengalaman Hidup

Pengalaman Traumatis

Pengalaman seperti kehilangan, kekerasan, atau pengabaian dapat menghambat perkembangan sosial-emosional.

Kesempatan untuk Belajar

Eksposur pada pengalaman yang memperkaya, seperti kegiatan kelompok atau pembelajaran emosional, mendukung perkembangan yang sehat.

Kesimpulan

Perkembangan sosial-emosional dipengaruhi oleh interaksi antara faktor biologis, keluarga, lingkungan, budaya, dan pengalaman individu. Upaya untuk mendukung perkembangan ini perlu memperhatikan berbagai aspek tersebut untuk menciptakan individu yang sehat secara emosional dan mampu menjalin hubungan sosial yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun