Dalam ilmu sosial, sebuah teori mengungkapkan bahwa perilaku seseorang di pengaruhi oleh perilaku mayoritas kebanyakan orang.
Jadi, tidak heran apabila pada awal-awal kemunculan virus ini semua orang terjebak pada situasi yang justru itu sangat membahayakan, panic buying.
Sebuah reaksi yang tidak mencerminkan cerdas berperilaku yang terjadi hampir di setiap lapisan masyarakat. Perilaku yang dapat membahayakan diri manusia itu sendiri, bahkan lebih jauh dapat membahayakan stabilitas sistem keuangan.
Oleh karena itu, mari kita kampanye kan kepada seluruh lapisan masyarakat, STOP PANIC BUYING. Cerdas dalam berperilaku dan memaksimalkan setiap kesempatan yang ada untuk menjaga diri.
Dengan begitu kita telah sangat membantu pemerintah dan tenaga medis untuk melawan virus ini, dengan cerdas melakukan pengaturan pembelian dan dalam mengeluarkan keuangan, maka kita telah membantu pemerintah agar makroprudensial aman terjaga.
Stop Panic Buying, belanja lah secukupnya. Karena, ketika mayoritas masyarakat telah cerdas berperilaku, itu akan menular kepada perilaku masyarakat lainnya.
semangat, kita pasti bisa, Indonesia pasti bisa, Dunia pasti bisa survive dan menang dalam peperangan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H