Pembelajaran matematika seringkali dianggap sebagai momok bagi sebagian besar siswa. Angka, rumus, dan konsep abstrak sering kali membuat siswa kehilangan semangat dalam belajar. Namun, di SMPIT ABATA LOMBOK, stigma ini perlahan mulai berubah berkat sebuah inovasi yang dihadirkan oleh Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 8 yang diketuai oleh Muhamad Hendi. Dengan semangat tinggi untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, Hendi bersama timnya memperkenalkan Ular Tangga Numerasi, sebuah media pembelajaran kreatif yang berhasil membawa keceriaan sekaligus pemahaman mendalam bagi para siswa.
Seperti di banyak sekolah lainnya, matematika di SMPIT ABATA LOMBOK masih ada yang menganggap sebagai pelajaran yang membosankan. Banyak siswa mengaku sulit memahami materi, apalagi mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun, semua itu berubah ketika program Ular Tangga Numerasi diluncurkan.
Muhamad Hendi menjelaskan bahwa media ini dirancang untuk menggabungkan elemen permainan dan pembelajaran. "Melalui permainan ini, siswa dapat belajar matematika dengan cara yang lebih menarik. Kami ingin mematahkan stigma bahwa matematika itu sulit dan membosankan," ujar Hendi dalam salah satu sesi wawancaranya.
Ular Tangga Numerasi menggunakan papan permainan yang menyerupai ular tangga konvensional, tetapi dengan modifikasi yang disesuaikan dengan materi matematika. Setiap kotak yang dilalui siswa memuat pertanyaan atau tantangan matematika, mulai dari operasi hitung sederhana hingga soal berbasis cerita. Dengan cara ini, siswa diajak berpikir kritis sambil bersenang-senang.
Salah satu siswa, Davi, mengungkapkan kegembiraannya setelah mengikuti kegiatan ini. "Awalnya saya tidak suka matematika karena susah dan bikin stres. Tapi setelah main Ular Tangga Numerasi, saya jadi semangat belajar. Soalnya kayak main game, tapi sambil belajar juga," ujar Davi dengan senyum lebar.
Testimoni serupa juga datang dari Baim, siswa kelas VIII. "Biasanya kalau belajar matematika itu ngantuk. Tapi sekarang seru banget. Soal-soalnya juga gampang dipahami kalau dijelaskan sambil main. Saya jadi lebih percaya diri saat ulangan," katanya.
Program ini tidak lepas dari peran besar Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 8 yang diketuai oleh Muhamad Hendi. Dalam rangka mendukung program Merdeka Belajar, Hendi dan timnya di SMPIT ABATA LOMBOK berfokus pada pengembangan metode pembelajaran inovatif.
“Kami berharap, apa yang kami lakukan di sini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih interaktif. Matematika itu bisa dibuat menyenangkan, asalkan kita mau berinovasi,” kata Hendi.
Selain Ular Tangga Numerasi, tim ini juga memberikan pelatihan kepada guru-guru setempat agar mereka dapat mengembangkan media serupa. Dengan begitu, dampak positif dari program ini tidak hanya dirasakan oleh siswa yang terlibat langsung, tetapi juga generasi berikutnya.
Dengan hadirnya media seperti Ular Tangga Numerasi, diharapkan pembelajaran matematika tidak lagi menjadi momok di kalangan siswa. Sebaliknya, matematika dapat menjadi mata pelajaran yang dinantikan, penuh dengan tantangan yang menyenangkan.