Pembuatan Sabun Cuci Piring dengan Memanfaatkan Kulit Jeruk Nipis

Program Kerja Kelompok 4 KKN-T 9 Tematik Stunting yang berjudul Pembuatan sabun cuci piring dengan memanfaatkan kulit jeruk nipis yang kami bikin sendiri dan di bagikan di  Balai Desa Batang Kulur Kiri Kec. Sungai Raya Kab. Hulu Sungai Selatan. Sabun ini dibuat bersama semua anggota kelompok kkn 4 dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yaitu Muhamad Gilang, Afiatur Rahimah, Halimi, Putri Yasmin dan Rosa Septi Bahtiar.

Proses penghalusan kulit jeruk nipis  (dokpri)

Alasan kami membuat sediaan sabun cuci piring ini dikarenakan kami sadar masih kurangnya tentang edukasi terkait pentingnya kebersihan makanan dan peralatan makan pada anak dalam pencegaham stunting. Maka dari itu kami berinisiatif membuat sediaan ini agar membantu dan mengedukasi para warga yang berada di Desa Batang Kulur Kiri agar lebih memperhatikan kebersihan peralatan makan yang digunakan oleh anak. Saat penyampaian terlihat para warga sangat antusias dengan materi yang kami sampai kan adapun untuk materi kami sampai kan secara langsung dihadapan para warga yang berhadir di balai desa Batang Kulur Kiri pada tanggal 17 Agustus.

Proses pencampuran biang sabun dengan kulit jeruk nipis  (dokpri)

Adapun dalam pembuatan Sabun ini ada beberapa langkah yaitu

1. Pisahkan kulit jeruk nipis dengan dalamnya

2. Haluskan kulit jeruk nipis menggunakan blender

3. Saring kulit jeruk nipis yang telah dihaluskan

4. Campurkan biang sabun dengan 4 liter air

5. Lalu, tambahkan kulit jeruk nipis

6. Aduh hingga merata

7. Diamkan selama 4 jam sampai busa hilang

8. Masukkan ke dalam botol 150 ml

9. Sabun cuci piring siap dibagikan

Dokumentasi sabun cuci piring  (dokpri)

Harapan kami dengan adanya pembagian dan pemberian edukasi terkait sabun cuci piring ini kami berharap para warga di desa semakin sadar akan pentingnya kebersihan peralatan makan dan dengan adanya pemberian materi dan cara pembuatan yang sudah kami sediakan diatas dapat membantu warga menghemat atau bahkan meningkatkan ekonomi warga sekitar dengan membuat dan menjual sabun bikinan mereka sendiri.

Dokumentasi pembagian sabun cuci piring  (dokpri)