Mohon tunggu...
Muhamad Fathoni ansori
Muhamad Fathoni ansori Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa s1 bimbingan dan konseling

hobi saya menulis dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Komunikasi Yang Baik Meningkatkan Hubungan Keluarga

8 Januari 2025   12:50 Diperbarui: 8 Januari 2025   12:48 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia, terutama dalam konteks keluarga. Keluarga adalah unit sosial pertama yang dikenal oleh individu, dan di dalamnya, komunikasi memainkan peran vital dalam membentuk hubungan yang harmonis dan saling mendukung (Usman, 2024). Latar belakang dari pentingnya komunikasi dalam keluarga dapat dilihat dari berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa keluarga dengan komunikasi yang baik cenderung memiliki hubungan yang lebih kuat dan lebih sedikit konflik. Sebaliknya, kurangnya komunikasi yang efektif sering kali menjadi akar dari berbagai masalah keluarga, termasuk kesalahpahaman, pertengkaran, dan bahkan perpecahan.

Permasalahan yang ingin dibahas dalam artikel ini adalah bagaimana cara komunikasi yang baik dapat meningkatkan hubungan keluarga. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita menghadapi situasi di mana komunikasi yang buruk menyebabkan ketegangan dan konflik. Misalnya, sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar menemukan bahwa pasangan yang bercerai menyebutkan komunikasi yang buruk sebagai salah satu alasan utama perpisahan mereka (Surahmah, 2023). Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa tingkat perceraian di Indonesia meningkat sebesar 15,31% dalam lima tahun terakhir, dan salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya komunikasi yang efektif dalam keluarga (Soleh et al., 2024).

Salah satu contoh nyata dari keluarga artis Indonesia yang harmonis adalah keluarga Glenn Alinskie dan Chelsea Olivia. Pasangan ini menikah sejak tahun 2015 dan telah dikaruniai dua anak yang menggemaskan, Nastusha Olivia Alinskie dan Dante Oliver Alinskie. Keluarga mereka sering kali disebut sebagai "family goals" karena keharmonisan dan kebahagiaan yang mereka tunjukkan di media sosial (Setiawan, 2023). Glenn dan Chelsea sering membagikan momen kebersamaan mereka, mulai dari liburan keluarga hingga kegiatan sehari-hari di rumah. Mereka menunjukkan bagaimana komunikasi yang baik, saling mendengarkan, dan menghargai satu sama lain dapat menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang.

Dengan memahami dan menerapkan cara komunikasi yang baik, diharapkan keluarga dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan mendukung. Artikel ini bertujuan untuk memberikan panduan praktis dan informasi yang berguna bagi setiap anggota keluarga yang ingin meningkatkan kualitas hubungan mereka melalui komunikasi yang efektif.

Pembahasan

Komunikasi yang baik adalah kunci utama dalam membangun hubungan keluarga yang harmonis dan saling mendukung. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita menghadapi situasi di mana komunikasi yang buruk menyebabkan ketegangan dan konflik. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana cara komunikasi yang baik dapat meningkatkan hubungan keluarga serta faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya komunikasi dalam keluarga.

Cara Komunikasi yang Baik dalam Meningkatkan Hubungan Keluarga

Salah satu cara komunikasi yang baik adalah dengan mendengarkan secara aktif dan empati. Mendengarkan dengan empati berarti benar-benar memahami perasaan dan perspektif anggota keluarga tanpa menghakimi atau memotong pembicaraan (Andono et al., 2023). Misalnya, ketika anak remaja berbicara tentang masalah di sekolah, dengarkan dengan penuh perhatian dan berikan dukungan emosional yang mereka butuhkan.

Selain itu, komunikasi yang efektif juga melibatkan berbicara dengan jelas dan jujur. Hindari penggunaan bahasa yang ambigu atau tidak langsung. Misalnya, jika ada masalah keuangan dalam keluarga, bicarakan secara terbuka dan cari solusi bersama. Kejujuran dalam komunikasi membantu membangun kepercayaan dan mengurangi potensi konflik (Anggraini et al., 2024).

Luangkan waktu berkualitas bersama keluarga tanpa gangguan gadget atau pekerjaan. Jadwalkan waktu khusus untuk berkumpul, seperti makan malam bersama atau kegiatan akhir pekan. Aktivitas bersama ini membantu memperkuat ikatan emosional dan menciptakan kenangan positif. Komunikasi non-verbal, seperti bahasa tubuh dan ekspresi wajah, juga penting dalam komunikasi keluarga (Mirati et al., 2023).

Pastikan bahasa tubuh menunjukkan keterbukaan dan dukungan. Misalnya, saat berbicara dengan pasangan, tatap mata mereka dan tunjukkan perhatian penuh. Selain itu, saat terjadi perbedaan pendapat, hindari kritik yang bersifat personal atau menyakitkan. Fokuslah pada permasalahan, bukan pada pribadi. Kritik yang membangun dan disampaikan dengan bahasa yang baik akan lebih diterima daripada kritik yang bersifat menyerang.

Faktor Penyebab Kurangnya Komunikasi dalam Keluarga

Salah satu faktor utama yang menyebabkan kurangnya komunikasi dalam keluarga adalah kesibukan masing-masing anggota keluarga. Kesibukan pekerjaan, sekolah, dan aktivitas lainnya sering kali membuat waktu untuk berkomunikasi menjadi terbatas (Yani et al., 2024). Sikap individualis atau kurangnya kepedulian terhadap anggota keluarga lainnya juga dapat menghambat komunikasi. Ketika anggota keluarga lebih fokus pada diri sendiri dan tidak peduli dengan kebutuhan atau perasaan anggota keluarga lainnya, komunikasi menjadi terhambat.

Fenomena ini sering terjadi pada keluarga saat ini, di mana masing-masing anggota keluarga asyik dengan gadget masing-masing, sehingga komunikasi antar anggota keluarga terhambat. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengurangi waktu berkualitas bersama keluarga (Badruddin, 2024). Selain itu, aturan yang terlalu ketat atau mengikat dalam keluarga dapat membuat anggota keluarga takut untuk berkomunikasi secara terbuka.

Ketakutan akan hukuman atau penilaian negatif dapat menghambat komunikasi yang efektif. Masalah yang tidak diselesaikan atau diabaikan dapat menumpuk dan menyebabkan ketegangan dalam keluarga. Ketika masalah tidak dibicarakan dan diselesaikan, komunikasi menjadi terhambat dan hubungan keluarga menjadi tegang.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Pew Research Center menemukan bahwa orang tua merasa bahwa komunikasi yang baik adalah faktor terpenting dalam menjaga keharmonisan keluarga (Saini, 2024). Survei ini juga menunjukkan bahwa keluarga yang rutin berkomunikasi secara terbuka dan jujur cenderung memiliki hubungan yang lebih kuat dan lebih sedikit konflik.

Contoh nyata dari keluarga harmonis adalah keluarga Anang Hermansyah dan Ashanty. Pasangan ini sering kali menunjukkan keharmonisan dan kebahagiaan mereka di media sosial. Mereka sering membagikan momen kebersamaan mereka, mulai dari liburan keluarga hingga kegiatan sehari-hari di rumah. Anang dan Ashanty menunjukkan bagaimana komunikasi yang baik, saling mendengarkan, dan menghargai satu sama lain dapat menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang (Rantung et al., 2024).

Dengan memahami dan menerapkan cara komunikasi yang baik, diharapkan keluarga dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan mendukung. Komunikasi yang efektif membantu mencegah konflik, memperkuat ikatan emosional, dan menciptakan suasana positif di dalam keluarga. Oleh karena itu, penting bagi setiap anggota keluarga untuk berkomitmen dalam meningkatkan kualitas komunikasi mereka demi hubungan keluarga yang lebih baik.

Simpulan dan Rekomendasi

Artikel ini menjelaskan pentingnya komunikasi dalam keluarga, permasalahan yang sering timbul akibat komunikasi yang buruk, serta contoh nyata dari keluarga artis Indonesia yang harmonis. Dalam pembahasan, dijelaskan berbagai cara komunikasi yang baik, seperti mendengarkan dengan empati, berbicara dengan jelas dan jujur, mengatur waktu berkualitas, menggunakan bahasa tubuh yang positif, dan menghindari kritik yang menyakitkan. Selain itu, faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya komunikasi dalam keluarga, seperti kesibukan, sikap individualis, penggunaan gadget yang berlebihan, aturan yang mengikat, dan masalah yang tidak diselesaikan, juga dibahas secara mendalam.

Selain itu artikel ini menekankan bahwa komunikasi yang baik adalah kunci utama dalam menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dan mendukung. Dengan menerapkan cara komunikasi yang baik, keluarga dapat mencegah konflik, memperkuat ikatan emosional, dan menciptakan suasana positif di dalam rumah. Rekomendasi yang diberikan adalah agar setiap anggota keluarga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas komunikasi mereka, meluangkan waktu berkualitas bersama, dan selalu berbicara dengan jujur dan empati. Dengan demikian, diharapkan hubungan keluarga dapat menjadi lebih kuat dan harmonis, serta mampu menghadapi berbagai tantangan yang mungkin timbul.

SELANJUTNYA BISA DILIAT DI https://bk.fip.unesa.ac.id/

                                                                                                                                REFERENSI

DAFTAR PUSTAKA

Andono, P. N., Winarno, S., Indra Gamayanto, S. T., & Novianto, S. (2023). Keterampilan Interpersonal. Penerbit Andi.

Anggraini, A. M., Qoni'ah Nur Wijayanti, S. I., & Ikom, M. (2024). Analisis Pengaruh Miskomunikasi dalam Suatu Hubungan. Jurnal Media Akademik (JMA), 2(1). https://doi.org/10.62281/v2i1.104

Ayanah, M., Mulki, Z., Abd Rahman, R., & Kurniati, K. (2023). Manfaat dan Mafsadat Teknologi Komunikasi Terhadap Perkawinan Menurut Hukum Islam. Palita: Journal of Social Religion Research, 8(2), 171-184. https://doi.org/10.24256/pal.v8i2.3451

Badruddin, S. (2024). Mendidik Anak Dengan Cinta Dan Bijaksana Panduan Pengasuhan Anak Di Era Digital. Nas Media Pustaka.

Mirati, S. A., & Yuliana, N. (2023). Pola Komunikasi Non Verbal Dalam Interaksi Keluarga Abbott Pada Film "A Quiet Place". Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa, 1(5), 1-10. https://doi.org/10.6734/argopuro.v1i5.1263

Rantung, R. C., & Setiawan, T. S. (2024, Mei 24). Kunci Ashanty dan Anang 12 tahun harmonis berumah tangga dan antisipasi jika berbeda pendapat. Kompas. Diakses dari https://www.kompas.com/hype/read/2024/05/24/093249566/kunci-ashanty-dan-anang-12-tahun-harmonis-berumah-tangga-dan-antisipasi.

Setiawan, A. (2023, Mei 23). Ini kunci rumah tangga Chelsea Olivia dan Glenn Alinskie tetap harmonis. VIVA. Diakses dari https://www.viva.co.id/showbiz/gosip/1602526-ini-kunci-rumah-tangga-chelsea-olivia-dan-glenn-alinskie-tetap-harmonis.

Saini, S. (2024). Pernikahan Childfree: Tren Revolusi Gaya Hidup Generasi Millennial Di Kalangan Generasi Z Dan Dampaknya Perspektif Hukum Keluarga Islam. AL-ASHLAH: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam, 3(1), 36-54. https://doi.org/10.69552/alashlah.v3i1.2521

Soleh, K. L., Zakki, M., & Huda, M. (2024). Dinamika Khulu'dan Peran Pengadilan Agama Sidoarjo: Analisis Peningkatan Perkara Cerai Gugat Pasca-Covid-19. Jurisprudensi: Jurnal Ilmu Syariah, Perundang-Undangan Dan Ekonomi Islam, 16(2), 453-467. https://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/jurisprudensi/article/view/9173

Usman, M. (2024). Sosiologi Keluarga. Nas Media Pustaka.

Yani, M., Mawarpury, M., Sari, Y., & Ulfa, M. (2024). Penguatan Ketahanan Keluarga Di Era Digital. Syiah Kuala University Press.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun