Mohon tunggu...
Muhamad Farhan
Muhamad Farhan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Secara perlahan berjuang untuk melampaui batas kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Komunikasi Non Verbal

28 November 2022   01:45 Diperbarui: 28 November 2022   01:47 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Meskipun orang sering menjelaskan dan mengungkapkan emosi secara verbal, sinyal nonverbal berkomunikasi sebagian besar dari pengalaman emosional anda. Misalnya, anda mengungkapkan tingkat kebahagiaan anda atau kesedihan atau kebingungan melalui ekspresi wajah.

5. Pesan Nonverbal Dapat Mempengaruhi dan Menipu

Anda dapat mempengaruhi orang lain tidak hanya melalui apa yang anda katakan tetapi juga melalui sinyal non verbal anda. Pandangan terfokus yang menunjukkan bahwa anda berkomitmen, gerakan yang menjelaskan lebih lanjut apa yang anda katakan, pakaian yang pantas yang mengatakan, "Saya akan dengan mudah menyesuaikan diri dengan organisasi" ini hanyalah beberapa contoh cara di mana anda dapat menggunakan pengaruh non verbal.

Dengan kemampuan untuk mempengaruhi, tentu saja muncul kemampuan untuk menipu atau untuk menyesatkan orang lain yang berpikir bahwa sesuatu yang anda lakukan benar ketika itu mungkin merupakan sesuatu yang salah. Salah satu contoh umum penipuan nonverbal adalah menggunakan mata dan ekspresi wajah anda untuk mengomunikasikan kesukaan terhadap orang lain ketika anda benar-benar tertarik. Hanya untuk mendapatkan dukungan mereka dengan beberapa usaha. Tidak mengherankan, anda juga menggunakan nonverbal sinyal untuk mendeteksi penipuan pada orang lain. Misalnya, anda mungkin mencurigai seseorang berbohong jika dia menghindari kontak mata, gelisah, dan menyampaikan pesan verbal dan nonverbal yang tidak konsisten.

6. Struktur Pesan Percakapan Nonverbal

Saat anda dalam percakapan, anda memberi dan menerima isyarat/sinyal bahwa anda siap untuk berbicara, mendengarkan, dan mengomentari apa yang baru saja dikatakan pembicara. Isyarat ini mengatur dan menyusun interaksi. Isyarat pengambilan giliran ini mungkin bersifat verbal (seperti ketika anda mengatakan, "Bagaimana menurut anda?" dan dengan demikian memberikan giliran berbicara kepada pendengar), namun paling sering bersifat nonverbal; anggukan kepala ke arah orang lain misalnya, menandakan bahwa anda siap untuk melepaskan giliran bicara anda dan ingin orang lain ini mengatakan sesuatu. Anda juga menunjukkan bahwa anda mendengarkan dan bahwa anda ingin percakapan berlanjut (atau bahwa anda tidak mendengarkan dan ingin percakapan berakhir) sebagian besar melalui isyarat nonverbal dari postur dan kontak mata (atau ketiadaan).

FUNGSI PESAN NON VERBAL

Mark L. Knapp (1972: 9-12) menyebutkan 5 fungsi pesan nonverbal, yaitu:

  • Repetisi, mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Misalnya, setelah seseorang menjelaskan penolakannya, dia akan menggeleng beberapakali.
  • Substitusi, menggantikakan lambang-lambang verbal. Misalnya, tanpa sepatah katapun seseorang berkata dia dapat menunjukan persetujuan dengan mengangguk-angguk.
  • Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberikan makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya, ketika seseorang memuji prestasi kawannya dengan mencibirkan bibirnya, "Hebat, kau memang hebat!"
  • Komplemen, melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air muka seseorang menunjukan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.
  • Aksentuasi, menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya, seseorang mengungkapkan betapa jeleknya dia dengan memukul mimbar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun