Mohon tunggu...
Muhamad Fajrin Ode
Muhamad Fajrin Ode Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Amatir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penemuan Sumber Obat Baru Dari Spons Laut. Ini Kata Para Ilmuan!

16 Desember 2023   07:00 Diperbarui: 16 Desember 2023   10:44 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber :Pinterest (hanya ilustrasi)

Spons merupakan hewan avertebarta yang biasa hidup melekat pada dasar laut dan terumbu karang. Secara morfologi spons berbentuk seperti tabung, bentuk tidak beraturan, bercabang serta yang menjadi ciri khasnya yaitu terdapat lubang pori-pori pada permukaan dindingnya yang tipis.


Beberapa ilmuan telah tertarik untuk meneliti spons laut sebagai sumber obat baru. Para ilmuan mengatakan bahwa kandungan senyawa metabolit sekunder pada spons sangat unik dan struktur komponen kimianya sangat beragam dan kompleks yang tidak di temukan pada tumbuhan darat.

Dari ketertarikan itulah para ilmuan berhasil menemukan dan mengembangkan senyawa-senyawa terbaru dari spons sebagai sumber obat terbarukan yang memiliki potensi besar untuk di manfaatkan dan di kembangkan dalam bidang farmakologi dimasa mendatang.

Sebagai contoh Spons laut yang berasal dari perairan karibia pada genus Neopetrosia yang memiliki berbagai macam senyawa metabolit sekunder dan memiliki komponen struktur kimia yang berbeda serta memiliki bioaktifitas yang bermacam- macam. Seperti antikangker, anti bakteri maupun antijamur.

sumber :Pinterest (hanya ilustrasi)
sumber :Pinterest (hanya ilustrasi)


Senyawa-senyawa yang di hasilkan dari spons genus neopetrosia yang dilaporkan oleh para peneliti yaitu mengandung lebih dari 85 senyawa salah satunya senyawa tersebut yaitu steroid maupun terpenoid. Para ilmuan mengatakan bahwa kedua senyawa tersebut berpotensi sebagai antibakteri maupun anti kangker.

Saat ini senyawa-senyawa yang beradal dari spons laut tersebut masih terus di teliti dan di kembangkan sehingga diharapkan nantinya bisa di jadikan obat terbarukan untuk berbagai jenis penyakit pada manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun