Spons merupakan hewan avertebarta yang biasa hidup melekat pada dasar laut dan terumbu karang. Secara morfologi spons berbentuk seperti tabung, bentuk tidak beraturan, bercabang serta yang menjadi ciri khasnya yaitu terdapat lubang pori-pori pada permukaan dindingnya yang tipis.
Beberapa ilmuan telah tertarik untuk meneliti spons laut sebagai sumber obat baru. Para ilmuan mengatakan bahwa kandungan senyawa metabolit sekunder pada spons sangat unik dan struktur komponen kimianya sangat beragam dan kompleks yang tidak di temukan pada tumbuhan darat.
Dari ketertarikan itulah para ilmuan berhasil menemukan dan mengembangkan senyawa-senyawa terbaru dari spons sebagai sumber obat terbarukan yang memiliki potensi besar untuk di manfaatkan dan di kembangkan dalam bidang farmakologi dimasa mendatang.
Sebagai contoh Spons laut yang berasal dari perairan karibia pada genus Neopetrosia yang memiliki berbagai macam senyawa metabolit sekunder dan memiliki komponen struktur kimia yang berbeda serta memiliki bioaktifitas yang bermacam- macam. Seperti antikangker, anti bakteri maupun antijamur.
Senyawa-senyawa yang di hasilkan dari spons genus neopetrosia yang dilaporkan oleh para peneliti yaitu mengandung lebih dari 85 senyawa salah satunya senyawa tersebut yaitu steroid maupun terpenoid. Para ilmuan mengatakan bahwa kedua senyawa tersebut berpotensi sebagai antibakteri maupun anti kangker.
Saat ini senyawa-senyawa yang beradal dari spons laut tersebut masih terus di teliti dan di kembangkan sehingga diharapkan nantinya bisa di jadikan obat terbarukan untuk berbagai jenis penyakit pada manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H