Mohon tunggu...
Muhamad Erlangga
Muhamad Erlangga Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Pamulang

Saya seorang mahasiswa sastra yang suka akan budaya indonesia, saya suka olahraga dan olahraga yang saya ikuti adalah silat sebagai budaya indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Unsur Sosiologi dalam Film Before Now and Then (Nana)

15 Desember 2023   04:32 Diperbarui: 15 Desember 2023   04:54 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosiologi dalam analisis sastra adalah pendekatan sastra merupakan studi objektif dan ilmiah tentang manusia dalam masyarakat, dan proses-proses sosial.

Dalam film before, now, and then (nana) ini banyak sekali keunikan dan unsur sosiologi yang bisa kita kaji.

Film nana ini menceritakan tentang kisah hidup seorang perempuan sunda yang bernama nana yang mengalami depresi dan kesedihan mendalam setelah ditinggal mati ayah oleh suami pertamanya, lalu ditinggal pergi oleh suami keduanya, dan dipoligami oleh suami yang sekarang yaitu seorang lurah.

Belum lagi nana juga selalu dituduh menikah dengan lurah hanya untuk menikmati harta dan statusnya saja.

Rasa depresi ini dibuktikan dalam beberapa scene khayalan yang seringkali muncul dalam lamunannya disela-sela rokok yang ia nikmati.

Film berlatar ini berlatar ditahun 60-an, ini sangat menarik untuk di Analisis unsur sosiologi isi karyanya, yaitu dengan melihat unsur sosiologi dalam film ini

sosiologi sastra mempermasalahkan masyarakat, psikologi sastra pada aspek-aspek kejiwaan, antropologi sastra pada kebudayaan. Ketiga sistem tersebut kami usahakan hadir dalam artikel ini

Sosiologi sastra dalam hal ini nana mengamali sedikit tekanan dari masyarakat, ia sering difitnah hanya ingin menikmati kekayaan suaminya saja, padahal nana selalu Bekerja keras membantu pekerjaan suaminya dikebun.

Hal ini dibuktikan dalam beberapa scene ditengah film.
Nana juga mengalami tekanan bahwa dia tidak melayani pak lurah atau suaminya dengan baik, karena terlalu sibuk mengurusi urusan kebun.

Sedangkan unsur psikologi sastra dalam film nana ini tentu berurusan dengan perasaan nana yang masih sangat sayang pada suami lamanya yang hilang entah kemana, yang kemudian hadir kembali dia menjadi seorang polisi, selamat dari orang-orang yang memburunya, kemudian dengan penuh pertimbangan nana pun rujuk kembali dengan mantan suaminya.
Hal ini terdapat di akhir-akhir film

Antropologi sastra disini kita angkat beberapa unsur saja, yaitu sistem mata pencaharian, dan budaya, budaya sunda tentunya sangat kenal di tahun  60-an dibuktikan dengan bagaimana acara digelar dalam rangka syukuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun