Mohon tunggu...
Muhamad Edo Saputra
Muhamad Edo Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menyampaikan informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ekonomi Pedagang Pasar Rau Perlahan Membaik akibat Menurunnya Kasus Covid-19

8 Mei 2022   16:04 Diperbarui: 11 Mei 2022   18:45 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

EKONOMI PEDAGANG PASAR RAU YANG PERLAHAN MEMBAIK AKIBAT MENURUNYA KASUS COVID -- 19

Dengan menurunya angka kasus covid -19 di Indonesia yang awalnya pandemi sekarang menjadi endemic perlahan Indonesia bangkit dari kasus covid -- 19. 

Telah dibuka nya kembali dari sector ekonomi yaitu terutama pasar induk rau yang berada di daerah kota serang, banten. Pasar rau ini adalah pasar tradisional terbesar yang ada di kota serang,banten. 

Pasar rau itu sendiri terdiri dari dua pasar yang pertama ada pasar yang menjual sayuran lauk -- lauk dan pasar yang menjual pakaian wanita atau pria. Pasar rau dalam kondisi covid -- 19 pada 2 tahun terakhir sangat berdampak sekali pada sector ekonomi dan pendapatan bagi para pedagang yang berada di pasar rau tersebut.

Karena minimnya pengunjung yang mampir membeli pakaian karena adanya culture shock yang diterima oleh masyarakat kota serang dalam keluar rumah atau berpergian ke tempat yang rawan keramaian, takut akan tertular virus covid -- 19 yang sangat meresahkan masyarakat. 

Imbas yang ada dipasar rau pada masa virus covid -- 19 melonjak banyak para pedagang yang tutup buku atau bisa di bilang bangkrut karena tidak adanya pendapatan yang masuk dan lebih banyak pengeluaran. Covid -- 19 ini sangat berpengaruh sekali dalam sector ekonomi dengan ekonomi masyarakat kota serang, banten.

Biasanya sebelum adanya covid -- 19 ini pasar rau pasti rame saat bulan ramadhan atau menjelang lebaran masyarakat berbondong -- bonding membeli baju baru untuk lebaran akan tetapi semenjak adanya kasus covid -- 19 yang sangat tinggi di Indonesia menjelang ramadhan dan lebaran beda sekali suasana yang tidak seramai sebelum pandemi ini, mungkin saja pola masyarakat berubah karena mementingkan kebutuhan pangan (makanan) untuk kebutuhan hidup dibanding sandang (pakaian). Dengan menurunya kasus covid-19 yang ada di Indonesia sector ekonomi terutam para pedagang di pasar rau serang,banten.

Pada bulan ramadhan dan menjelang ramadhan sudah mulai masyarakat  memadati pasar rau untuk membeli baju maupun sayuran pada tahun ini berbeda sekali dari tahun -- tahun sebelumnya yang sangat sepi pembeli dan membuat para pedagang gulung tikar tidak memanjang kontrak ruko yang ada di pasar rau sebab selalu mines dalam penjualan yang ia dapatkan. 

Dengan adanya pelonggaran tidak adanya lagi psbb atau ppkm masyarakat lebih leluasa sekarang dalam arti di perbolehkan kemana pun akan tetapi harus menerapkan yang namanya protokol kesehatan yang diterapakn oleh pemerintah kita yaitu 5M. 

kira kira apa saja sih 5M itu, sebagai berikut. Memakai masker , menjaga jarak , mencuci tangan, mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan. walaupun memang sudah ada pelonggaran dari prokes ini akan tetapi kita harus disiplin.

Banyaknya masyarakat yang antusias dalam menyambut bulan ramadhan dan menjelang ramadhan banyak masyarakat membeli pakaian baru apalagi sekarang di perbolehkannya mudik pada  tahun 2022 untuk dipakai hari raya maupun membelikan sodara nya pakaian baru yang beradang halaman kampung, dengan ini sangat mengembalikan omset pedagang secara  perlahan walaupun memang tidak signifikan naik nya. 

Semoga dengan turunya kasus angka covid -- 19 ini baik dari sector ekonomi maupun yang lainnya dapat kembali seperti sediakala tanpa adanya kasus ini lagi dan tidak lagi mengalami kelonjakan pada virus covid -- 19 yang ada di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun