Alexander Hamilton juga penemu surat kabar New York Evening Post, yang pada awalnya berisi tentang pendapatnya terhadap anti-Democratic-Republican pada 1801. Surat kabar tersebut sekarang dikenal dengan New York Post, yang dibeli oleh Rupert Murdoch sejak 1976.
Sejarawan mempermasalahkan penggambaran Hamilton sebagai tokoh abolitionist (anti perbudakan). Meskipun perbudakan bukanlah topik yang ditonjolkan dalam musikal tersebut, beberapa sejarawan mengatakan bahwa pertunjukan tersebut melebih-lebihkan tokoh Hamilton yang anti terhadap perbudakan.
Memang benar Alexander Hamilton adalah tokoh yang anti-perbudakan, secara terbuka ia mengkritik pandangan rasis Thomas Jefferson. Tapi perlu dicatat juga ayah mertua Hamilton, Philip Schuyler memiliki budak, bahkan Hamilton sendiri mungkin juga memiliki budak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H