Kedua makanan tersebut diberi nama Liberty, yang memiliki arti kebebasan atau kemerdekaan. Hal ini untuk menunjukkan rasa patriot dan nasionalisme orang-orang Amerika.
Dalam surat kabar The Bee yang dipublikasikan pada 10, April 1918 disebutkan perubahan nama dari hamburger menjadi liberty steak dan Berlin Ham menjadi Washington Ham.
Daerah dengan populasi orang-orang Jerman yang tinggi memiliki sentiment anti-Jerman yang kuat, sehingga Bahasa Jerman tidak lagi diajarkan, nama kota dirubah, maupun surat kabar yang berbahasa Jerman terpaksa harus gulung tikar.
Dari wawancara dengan T. Max Kniesche, orang German-Amerika yang pindah ke San Fransisco pada 1908 untuk bekerja di restoran dan kafe. Dia mengatakan bahwasannya orang-orang Jerman yang tinggal di San Fransisco terpaksa harus mengubah nama-nama makanan untuk terdengar patriotik.
Biasanya penamaannya diberi kata Liberty, meskipun pada kenyataannya mereka (orang Jerman) tidak mendapatkan kebebasan di Amerika.
Budaya yang seharusnya menyatukan sesame manusia, malah membuat orang-orang Jerman-Amerika malu.
Penamaan ini berhenti ketika Perang Dunia I usai. Namun ketika Perang Dunia II hal ini terjadi lagi dan berhenti ketika perang selesai.
Perang menyebabkan diskriminasi kepada kelompok tertentu dan mengubah nama makanan khas suatu daerah atau negara tidak akan membawa kedamaian maupun kebahagiaan dari kedua belah pihak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H