Mohon tunggu...
Muhamad Azriel Yahya
Muhamad Azriel Yahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - UPN "Veteran" Jawa Timur

Kita lebih sering merasa takut dan khawatir daripada terluka, kita lebih menderita karena imajinasi dan ekspetasi daripada kenyataan. Be yourself, jadilah dirimu sendiri dan fokuslah pada tujuanmu, tidak perlu membandingkan dirimu dengan orang lain, setiap orang memiliki langkah dan jalan yang berbeda-beda, ada hal-hal yang dapat dikendalikan dan ada hal-hal yang diluar kendali kita. Tetaplah beribadah meski kadang sering lupa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menuju Pertanian Organik Berkelanjutan

27 September 2023   08:20 Diperbarui: 19 November 2023   18:35 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UPT Pelatihan Pertanian Singosari melalui program magang bekerja sama dengan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan SMKN Purwosari menggelar pembelajaran pembuatan MOL (Mikro Organisme Lokal) dari bonggol dan batang pisang yang berlokasi di laboratorium UPT Pelatihan Pertanian Singosari, Senin (25/09/2023).

Dalam kesempatan ini Ibu Maria Yulita Evariyanti, S.P, M.Ag selaku pembimbing lapang memberikan pemaparan materi kepada sejumlah Mahasiswa dan siswi SMK tentang fungsi, manfaat, alat dan bahan yang dibutuhkan serta praktek langsung pembuatan MOL bonggol pisang dan batang pisang.

Fungsi MOL sendiri diantaranya :

  • Untuk membuat pupuk kompos (sebagai starter/decomposer)
  • Dapat digunakan sebagai pupuk organik cair pada aplikasi pemupukan
  • Sebagai zpt (zat perangsang tumbuh)
  • Sebagai pengurai sehingga unsur hara dapat diserap oleh akar tanaman

MOL bonggol pisang memiliki peranan dalam masa pertumbuhan vegetatif tanaman dan tanaman toleran terhadap penyakit. Kadar asam fenolat yang tinggi membantu pengikatan ion-ion Al, Fe dan Ca sehingga membantu ketersediaan P tanah yang berguna pada proses pembungaan dan pembentukan buah.

Bonggol pisang pada dasarnya mengandung mikroba yang bagus untuk mengurai bahan organik. Di samping itu juga dapat berfungsi sebagai tambahan nutrisi bagi tanaman, yang dikembangkan dari mikroorganisme yang berada di tempat tersebut. Jenis mikroorganisme yang terdapat pada bonggol pisang diantaranya Bacillus sp., Aeromonas sp., Aspergillus nigger, Azospirilium sp., Azotobacter sp., Rhizobium, Pseudomonas. Mikroorganisme inilah yang biasanya menguraikan bahan organik sehingga tanah tetap subur.

Berdasarkan hasil penelitian Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, kandungan unsur hara bonggol pisang yaitu NO3- 3087 ppm, NH4+ 1120 ppm, P2O5 439 ppm, dan K2O 574 ppm. Selain itu bonggol pisang juga mengandung hormon pengatur tumbuh atau lebih sering dikenal dengan zat pengatur tumbuh (ZPT) seperti giberelin dan sitokinin yang memiliki peran dalam merangsang dan mempercepat pertumbuhan tanaman (Lindung, 2014).

Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain:

  • Bahan untuk membuat MOL bonggol pisang yaitu (5 Kg bonggol pisang, 1 Kg gula merah, 10 Liter air leri)
  • Bahan untuk membuat MOL batang pisang yaitu (500 gr batang pisang, 250 gr gula merah, 10 Liter air kelapa)
  • Alat yang dibutuhkan yaitu (ember, pisau, telenan, selang plastik, blender, dan botol bekas)

Cara pembuatan :

  • Bonggol pisang dipotong kecil-kecil, lalu ditumbuk
  • Iris gula merah dan larutkan kedalam air leri dan diaduk dengan blender
  • Masukkan semua bahan kedalam ember, tutup rapat dan diberi lubang udara untuk memasukkan selang plastik yang dihubungkan dengan botol plastik bekas yang sudah diisi air. Diamkan selama 14 hari.
  • Setelah 14 hari atau jika permukaan larutan sudah dipenuhi miselium dan baunya seperti alkohol dengan warna coklat kehitaman maka mol sudah siap digunakan.
  • Sebelum digunakan disaring terlebih dahulu
  • Larutan digunakan sebagai MOL dan ampasnya bisa digunakan sebagai pupuk

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Demikian pembuatan MOL dari bonggol dan batang pisang, dengan adanya pembelajaran ini diharapkan mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus yang dapat berdampak buruk pada sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga menurunkan kesuburan tanah. Oleh karena itu penting dibutuhkan alternatif yang aman bagi lingkungan dan manusia, salah satunya yaitu dengan penggunaan pupuk organik berupa mikroorganisme lokal (MOL).

upnjatim.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun