Aspek-aspek spitualitas tersebut menunjukkan ada keterlibatan diri manusia yaitu pengetahuan dan perasaan. Ada pengetahuan yang terus berkembang untuk mencari yang tidak diketahui dan arti hidup, namun ada juga perasaan akan keterikatan dengan kekuatan yang lebih tinggi dan besar. Untuk menutupnya kami akan sampaikan hadits rasul yang menjadi penjaga spiritualitas kita dalam menghadapi ketidakpastian kehidupan ini. Beliau bersabda “Kullu Muyassarun Li Ma Khuliqa Lahum” Ujarnya.
Ia berharap, ke depannya Perguruan Tinggi STISDAFA semakin dikenal bukan hanya dalam kancah nasional, tetapi hingga internasional.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, narasumber Stadium General Prof. Dr. KH. Moh. Khusnuridlo, M.Pd menyampaikan, dampak Era baru industrialisasi digital, Secara global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5 miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi manusia dengan mesin otomatis, Diestimasi bahwa di masa yang akan datang, 65% murid sekolah dasar di dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini (U.S. Department of Labor report).
Sedangkan peluang di era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga 2.1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025, terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metrik ton dari tiga industri: elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif (540 miliar) dari tahun 2015-2025 (World Economic Forum). Ia melanjutkan pada era Disrupsi digital ini perubahan fundamental akibat perkembangan sistem teknologi digital yang melanda dunia saat ini mengharuskan kita untuk mulai merubah cara pandang kita tentang segala hal, termasuk didalamnya perubahan pola pikir dan pola kerja dalam menghadapi ketidakpastiaan yang muncul.
Maka dari itu untuk menghadapi era ini tidak hanya dibutuhkan kompetensi intelektual, sosial, emosional akan tetapi kompetensi spiritual menjadi aspek yang paling penting. Bagi mahasiswa pesantren harus tetap menjaga tradisi keilmuan dan nilai-nilai kepesantrenan, karena sebagai seorang santri kita tetap percaya dengan adanya konsep barokah kiai dan pesantren, keberkahan inilah menjadi jalan tol untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat.
Pada acara Stadium General ini hadir juga Bapak Wakil Ketua II Dedi Hermawan, dan Wakil Ketua III Bapak Zulkarnain, M.Pd, Kaprodi Hukum Keluarga Islam Bapak Supriyadi, MH,I dan Kaprodi Hukum Ekonomi Syariah Zidni Syukron, M,E, para dosen dan staf Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Darul Falah Pagutan Mataram.
Panitia pelaksana, Supriyadi, M,H,I juga menyampaikan kegiatan stadium general yang diikuti oleh 450 mahasiswa ini, selain memang diharapkan mahasiswa dapat lebih memiliki cakrawala yang lebih luas, namun juga mendorong mahasiswa untuk lebih berpikir terbuka (open minded).
Selain itu dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua I Dr. Muhamad Arifin,M.Pd menyerahkan sertifikat dan kenang-kenangan kepada narasumber.
Acara berlangsung sangat ramai dan meriah, terlebih dari antusias mahasiswa yang hadir dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.