Pengaruh Pembelajaran Online di Masa Pandemi Covid-19

Pemerintah telah mengeluarkan surat edaran untuk melakukan pembelajaran online melalui surat dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Tinggi No 1 tahun 2020 tentang pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di perguruan tinggi maupun sekolah. 

Isi dari surat terseut merupakan aturan kepada seluruh institusi pendidikan bahwa pembelajaran yang semula offline, berubah menjadi online atau biasa dikenal dengan istilah 'pembelajaran jarak jauh'. Pembelajaran jarak jauh ini merupakan usaha untuk menghindari potensi menyebarnya virus Covid -- 19 yang dengan cepat mewabah.

Pembelajaran covid ini menimbulkan pengaruh yang merugikan. Dengan berjalannya pembelajaran online ini, interaksi antar mahasiswa dengan dosen ataupun mahasiswa dengan mahasiswa menjadi sedikit terkendala. 

Banyak mahasiswa yang mengeluhkan koneksi internet, perangkat yang kurang memadai ataupun tidak adanya kuota untuk mengakses tautan pembelajaran. Hal ini menjadi evaluasi bagi pemerintah, maka dari itu dampak  tersebut bisa dicegah secara perlahan. 

Pemerintah menggratiskan akses internet untuk melakukan pembelajaran bagi seluruh mahasiswa dan tenaga pengajar. Untuk kendala yang berhubungan dengan perangkat, pemerintah tidak memfasilitasinya. Akibatnya, tidak sedikit mahasiswa yang sering bolos kelas hanya karena perangkat yang tidak memadai. 

Mahasiswa juga seolah menjadi kurang semangat dalam menghadapi pembelajaran karena kurangnya interaksi tadi dan tenaga pengajar pun tidak bisa memantau mahasiswanya secara penuh seperti ketika pembelajaran offline.

Pembelajaran online mengharuskan tenaga pengajar untuk mengevaluasi seberapa efektif kesesuaian pembelajaran. Hal ini termasuk penting untuk tetap menjaga lingkup pembelajaranagar tetap sesuai pada aspek yang dimiliki seperti proses pengetahuan, moral, keterampilan, estetika, dan kecerdasan. 

Perlu diketahui bahwa perubahan dari pembelajaran offline ke pembelajaran online secara tidak langsung berdampak pada daya serap mahasiswa. Komunikasi orang tua dengan anak juga harus selalu diajaga karena dalam pembelajaran online ini, orang tua seolah menjadi tangan kanan tenaga pendidik untuk memantau anaknya ketika melakukan pembelajaran.

Adapun pengaruh yang memberikan manfaat yaitu pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa akan menunjang ke-efektivitasan untuk mengembangkan mahasiswa dalam memperoleh kemampuan dan keterampilan berpikir serta mampu mengidentifikasi dan mengatasi masalah seperti apa yang diharapan untuk menyambangi era 5.0 yang berorientasi pada mahasiswa yang bertujuan menjadi sumber daya yang paling dipersiapkan dengan baik dan matang untuk generasi emas sebagai penerus bangsa ini. 

Manfaat lain yang didapat adalah mahasiswa bisa melakukan pembelajaran dimanapun, tidak mengenal tempat karena hadirnya gawai atau perangkat yang menunjang pembelajaran serta pengeluaran untuk membayar transportasi karena mahasiswa sudah tidak perlu berangkat menuju kampus. 

Bentuk menguntungkan lainnya adalah semakin banyaknya 'webinar' atau web seminar yang mudah diikuti oleh mahasiswa. Webinar terlihat lebih efektif karena mahasiswa hanya tinggal melakukan 'tap -- tap' pada layar perangkatnya saja dibanding mengikuti seminar yang harus memakan waktu di dalam melakukan perjalanan.