Di sini, ku melepasmu wahai cerminku. Dengan segenap rindu yang selalu menggangguku. Aku ikhlas tetap berjarak denganmu. Karena rinduku padamu hadir sebelum jarak mulai terhitung.
Berperang tanpa henti bersamamu, sehingga tak ada menang dan kalah, tak kenal si benar dan si salah. Ini perang panjang kekasihku. Yang nantinya kita kekal berdua di sana. Seperti inginmu yang kau bicarakan selalu di telingaku.
sayangku...
Aku mungkin merepotkanmu. Karena inginku, Kau tak menyerah denganku. Tak tebakar dengan banyak omongan tentangku. Kaulah yang paling mengerti keliaranku ini. Mendampingi, berlayar bersamaku.
Tanyakanlah pada ombak di samudera ini. Di hadapanku, Sesosok manusia terindah yang pernah ia temui. Bau tubuhnya harum mengisi buih-buih lautan itu. Aku benar-benar melepasmu. Dan tetap bersamamu wahai cantik dan indahku.
Batam, 25 April 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H