Mohon tunggu...
Muhamad Alwi Syahrial
Muhamad Alwi Syahrial Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Football Enthusiast, Publik-policy, Enviromental and political-social

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Transisi Sepak Bola Berbudaya ke Sepak Bola Berbisnis

4 November 2024   08:32 Diperbarui: 4 November 2024   08:32 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah maraknya bisnis dalam sepak bola, di kalangan suporter mereka tetap menunjukkan kecintaan dengan berbagai cara. Seperti mereka tetap mendukung klub-klub lokal atau mengikuti pertandingan bersama komunitas nya masing-masing. Sepak bola tetaplah memiliki daya tarik sebagai olahraga yang mampu mempersatukan banyak orang.

Masih layak kah sepakbola dikatakan sebagai hiburan masyarakat?

Meskipun sepak bola semakin komersial dan eksklusif, banyak masyarakat masih merasa bahwa olahraga ini tetap layak menjadi hiburan rakyat. Para penggemar sepak bola masih bisa merasakan kebahagiaan saat menyaksikan pertandingan bersama keluarga atau teman, baik di stadion maupun lewat televisi. Namun, ada tantangan bagi para pemangku kepentingan di industri ini untuk menjaga agar sepak bola tetap bisa diakses oleh semua kalangan.

Beberapa langkah yang bisa diambil ialah dapat menjaga harga tiket tetap terjangkau dan membuka akses tontonan pertandingan di televisi publik. Hal ini sangat penting agar masyarakat dari berbagai latar belakang ekonomi tetap bisa menikmati pertandingan dan merasakan euforia sepak bola. Selain itu, dengan membuka akses kepada klub-klub lokal, masyarakat bisa menikmati pertandingan secara langsung tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk menonton klub-klub internasional.

Maka dengan itu Sepak bola memang telah berubah menjadi industri besar yang mendatangkan keuntungan, tetapi masih memiliki daya tarik sebagai hiburan yang mendekatkan masyarakat. Meskipun beberapa aspek komersialisasi bisa mengurangi keaslian dan esensi dari olahraga ini, sepak bola tetap layak dijadikan hiburan bagi masyarakat dengan berbagai cara. Penggemar sepak bola bisa mendukung klub-klub lokal, menikmati liga-liga nasional, atau bergabung dalam komunitas suporter untuk bersama-sama merayakan kecintaan pada sepak bola. Pada akhirnya, sepak bola tetap memiliki potensi besar untuk terus menjadi hiburan rakyat yang menyatukan berbagai kalangan masyarakat, asalkan pengelolaan komersialisasi tidak membuatnya terlalu jauh dari jangkauan rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun