Mohon tunggu...
Muhamad Ali Tamrin
Muhamad Ali Tamrin Mohon Tunggu... Dosen - lecturer

Menyukai Kegiatan Seputar Entrepreneur, Peternak, Pertanian, Pengajar, Pengamat Sosial

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Filosofi Beternak Kambing

15 November 2024   09:20 Diperbarui: 15 November 2024   16:52 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Kambing adalah salah satu hewan yang hampir dipelihara oleh warga masyarakat pedesaan di Indonesia, selain kambing ada ayam, entok, bebek dan jenis lainya. Secara tidak langsung hal tersebut merupakan hal positif yang dimiliki negara kesatuan Republik Indonesia, inilah arti ketahan pangan sesungguhnya, tidak hanya mengandalkan peran pemerintah, rakyat mau makan daging tinggal nyembelih hewan peliharaan sendiri, mau telur tinggal ngambil dibelakang rumah, beras hasil panen sendiri, sayur mayur tinggal peting di kebun.

Memelihara kambing dianjurkan dalam ajaran Islam, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW "Peliharalah kambing karena kambing itu penuh berkah." (HR. Ibnu Majah, no. 2304). dalam sejarah menggembala kambing merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh banyak nabi, termasuk Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad SAW. Rasulullah Muhammad SAW pernah menggembala kambing semasa kecil, beliau menggembala kambing milik orang Mekah bersama halimah, ibu susuannya.

Beberapa hal yang bisa dipelajari dari profesi penggembala kambing, di antaranya:

  • Sebagai seorang pelindung dan penyabar

Pada umumnya penggembala tidak berada di depan kambingnya, melainkan memantau dari jarak jauh untuk melindungi kambing dari bahaya. Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki sifat pelindung yang tinggi untuk melindungi rakyatnya atau dalam ppengmapuanya dari masalah yang lebih kompleks. Penggembala kambing harus sabar dalam menggiring baik untuk makan dilapangan maupun untuk masuk ke kandang, ada kambing yang taat maupun yang membangkang. Seorang pemimpin juga harus sabar dalam mengayomi serta membri suri tauladan umatnya.

  • Rendah hati, penuh kasih sayang dan tanggung jawab

Penggembala kambing adalah pelayan bagi kambingnya, sehingga ia dituntut untuk rendah hati, selain itu ia harus merawat kambing jika ada yang sakit, terluka, atau pincang. Sifat tawadlu' atau rendah hati lainya adalah ketika sang penggembala mencari rumput (red jawa; Ngarit), dia mengharuskan jongkok serta menunduk sebawah mungkin untuk melihat, mencari dan memotong rumput yan layak, dari hal tersebut kita bisa belajar semua peristiwa agung yakni mau melihat ke bawah dan mau rendah hati, tidak malu karena orang disekelilingnya berdiri atau melihatnya. Orang angkuh atau sombong tidak mungkin mau melakukan hal itu. Rendah hati dan kasih sayang adalah sifat orang yang bertanggung jawab. Dan masih banyak sifat positif yang bisa diambil hikmahnya dari bertrenak mapun penggembala kambing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun