Mohon tunggu...
Muhamad alimuhtar
Muhamad alimuhtar Mohon Tunggu... Ilmuwan - Guru Kemenag

Kajian Islam dan kajian formal

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Banjir Bandang Lereng Gunung Raung Hantam Desa Jambearum, Sumberjambe, Jember

24 Desember 2024   10:50 Diperbarui: 24 Desember 2024   09:40 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Pada Senin, 23 Desember 2024, bencana banjir bandang melanda Desa Jambearum, Kecamatan Sumberjambe, Jember, Jawa Timur. Peristiwa ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah lereng Gunung Raung sejak dini hari. Derasnya arus air yang datang secara tiba-tiba membawa material kayu besar dan lumpur, menyebabkan kerusakan parah di area pemukiman warga dan lahan pertanian.

Banjir bandang awal terjadi pada pagi hari, menghanyutkan pohon-pohon besar yang berada di lahan milik warga. Gelondongan kayu dan lumpur yang terbawa arus menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah warga. Kejadian ini membuat warga panik dan berusaha menyelamatkan diri serta harta benda mereka.

Tidak berhenti di situ, banjir susulan dengan volume air lebih besar terjadi pada sore hari. Gelombang kedua ini menghancurkan sebuah musholla yang berada di jalur arus banjir. Musholla roboh akibat terjangan air yang membawa ranting-ranting, gelondongan kayu, dan material lain dari puncak gunung. Derasnya aliran air membuat situasi semakin mencekam, dan banyak warga memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Salah satu warga, Pak Arifin, mengungkapkan, "Kami sangat ketakutan karena air datang begitu cepat dan deras. Banyak barang yang tidak sempat kami selamatkan."

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember segera menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu evakuasi dan pendataan kerusakan. Hingga kini, belum ada laporan mengenai korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan cukup besar.

Hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung selama beberapa hari terakhir diduga menjadi pemicu utama banjir bandang ini. Vegetasi di lereng gunung yang berkurang akibat aktivitas manusia juga berkontribusi pada terjadinya aliran air yang tidak terkendali.

Warga dihimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat cuaca ekstrem masih diperkirakan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah daerah bersama relawan terus berupaya menyalurkan bantuan berupa makanan, pakaian, dan tempat penampungan sementara bagi warga terdampak.

Bencana ini menjadi pengingat pentingnya menjaga kelestarian alam dan kesiapsiagaan menghadapi perubahan cuaca ekstrem.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun