Mohon tunggu...
Muhamad alimuhtar
Muhamad alimuhtar Mohon Tunggu... Ilmuwan - Guru Kemenag

Kajian Islam dan kajian formal

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Dusun Sumberejo Desa Glundengan Teredam Banjir 22 Desember 2024 Akibat Hujan Deras

22 Desember 2024   20:39 Diperbarui: 22 Desember 2024   20:39 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dusun Sumberejo, yang terletak di Desa Glundengan, Kabupaten Jember, kembali terendam banjir pada 22 Desember 2024. Curah hujan yang terus menerus sejak pagi hingga menjelang magrib menyebabkan air meluap dari tiga aliran sungai yang bertemu di wilayah tersebut. Akibatnya, sejumlah rumah warga terendam, dan aktivitas masyarakat lumpuh.

Banjir ini bukanlah hal baru bagi warga Dusun Sumberejo. Setiap musim hujan, mereka hampir selalu menghadapi kondisi serupa. Hal ini disebabkan oleh posisi geografis dusun yang berada di dekat pertemuan tiga sungai besar. Tanpa adanya jalur pembuangan yang efektif menuju laut, air dari ketiga sungai tersebut kerap meluap, menggenangi permukiman.

Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi warga. Meskipun mereka telah terbiasa menghadapi banjir, dampak yang ditimbulkan tetap signifikan. Perabotan rumah tangga rusak, jalanan tergenang, dan aktivitas ekonomi terganggu. Bagi sebagian warga, banjir ini bahkan mengancam kesehatan karena munculnya penyakit akibat genangan air yang kotor.

Ironisnya, meskipun banjir telah menjadi masalah tahunan, hingga saat ini belum ada penanganan serius dari pemerintah daerah. Warga berharap adanya solusi jangka panjang, seperti pembangunan saluran pembuangan air atau normalisasi sungai. Namun, harapan tersebut masih jauh dari kenyataan.

Beberapa warga menyebut banjir sebagai "tradisi tahunan" yang sulit dihindari. Mereka bahkan telah menyesuaikan pola hidup dengan kondisi tersebut, seperti meninggikan lantai rumah atau mempersiapkan perahu kecil untuk evakuasi. Meski demikian, adaptasi ini tetap tidak cukup untuk mengurangi dampak yang lebih besar.

Banjir kali ini menyoroti perlunya langkah konkret untuk mengatasi masalah tersebut. Analisis terhadap penyebab utama banjir menunjukkan bahwa pertemuan tiga sungai tanpa jalur pembuangan yang memadai menjadi akar permasalahan. Dengan volume air yang besar, sungai tidak mampu menampung debit air sehingga meluap ke wilayah pemukiman.

Selain itu, kondisi lingkungan di sekitar sungai juga mempengaruhi banjir. Penebangan hutan di daerah hulu dan kurangnya resapan air menjadi faktor yang memperparah situasi. Jika tidak ada tindakan preventif, masalah ini kemungkinan besar akan terus berulang setiap tahunnya.

Masyarakat berharap adanya perhatian serius dari pihak berwenang. Perlu adanya kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik. Normalisasi sungai, reboisasi, dan pembangunan sistem drainase yang memadai adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan.

Hujan deras yang mengguyur Dusun Sumberejo tidak hanya menimbulkan banjir, tetapi juga menjadi pengingat bahwa mitigasi bencana perlu segera dilakukan. Jika tidak, dampaknya akan semakin buruk, baik bagi masyarakat maupun lingkungan. Perubahan nyata harus dimulai dari sekarang untuk mengakhiri "tradisi banjir" di daerah tersebut.

Dengan kesadaran bersama, masalah banjir yang menahun di Dusun Sumberejo bisa diatasi. Dibutuhkan komitmen dari semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat setempat. Semoga kejadian ini menjadi awal dari perubahan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun