Bekasi, 4 Agustus 2024 – Dalam meningkatkan ekonomi kreatif semangat pemberdayaan masyarakat, ibu-ibu Majelis Ta'lim Bakormata di Bekasi telah berhasil mengubah lidah buaya (Aloe Vera) menjadi produk sabun cair cuci piring. Proyek ini tidak hanya mengedepankan kreativitas tetapi juga memberdayakan dalam meningkatkan ekonomi kreatif, komunitas lokal melalui metode Participatory Rural Appraisal (PRA), yang melibatkan masyarakat secara aktif dalam setiap tahap perencanaan dan pelaksanaan. Pelatihan pembuatan sabun cair cuci piring pada kelompok Ibu-Ibu Majelis Ta'lim Bakormata Bekasi, merupakan usaha yang bersekala kecil, tetapi memiliki potensi yang besar karena kebutuhan konsumsi akan sabun cuci piring di masyarakat cukup tinggi, di antaranya untuk keperluan rumah tangga sehari-hari.
Sambutan Ketua Umum Pada Pelaksanaan Kegiatan
Ketua Umum Majelis Ta'lim Bakormata, Ibu Hj. Utin Durotin, menyatakan, “Kami sangat bangga dengan pencapaian ini, yang menunjukkan bagaimana inisiatif lokal dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari. Pelatihan ini bukan hanya sekedar pelatihan saja, tetapi berlanjut kepada tahapan-tahapan yang dimulai dari; (1) Penanaman pohon lidah buaya pada lingkungan pekarangan di rumah dengan menggunakan pot dan media tanaman, (2) Tahapan pembuatan sabun cair cuci piring, (3) Tahapan Pengemasan (pakacging), (4) Tahapan strategi pemasaran, (5) Tahapan Launching produk, hasil pelatihan pemberdayaan ekonom kreatif pembuatan sabun cair cuci piring kelompok ibu-ibu majelis ta'lim Bakormata Bekasi, (6) Tahap evaluasi terhadap keseriusan mitra dengan tujuan kemandirian dalam meningkatkan ekonomi kreatif sebagai tambahan penghasilan keluarga sebagai usaha rumahan. Kelompok ibu-ibu majelis ta'lim bakormata masih berlanjut proses produksi sabun cair cuci piring untuk dipasarkan sebagai usaha mandiri.
Manfaat Lidah Buaya dalam Produk Sabun Cair Lidah buaya dikenal memiliki banyak manfaat, baik untuk minuman kesehatan maupun kecantikan. Ketika diolah menjadi sabun cair cuci piring, lidah buaya mampu memberikan sejumlah keunggulan seperti: Anti Bakteri Alami: Efektif dalam membersihkan peralatan makanan dari kuman dan bakteri. Ramah Lingkungan: Mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya yang biasanya terdapat dalam produk pembersih komersial. Biaya Produksi Rendah, Lidah buaya mudah ditanam dan dipanen, mengurangi biaya produksi secara signifikan. Proses Pembuatan sabun cair lidah buaya diawali dengan persiapan sarana dan prasana (peralatan dan bahan) bahan dari lidah buaya. Lidah buaya dicuci bersih, dikupas kulitnya untuk diambil gelnya. Ekstraksi Gel lidah buaya diekstraksi di blender sampai halus, lalu dicampur dengan bahan-bahan alami lainnya seperti taxapon, Air RO atau air Aqua, garam, pewangi, dan pewarna. Taxapon, Pengolahan dan Pencampuran diaduk dengan rata sampai tidak ada yang menggumpal, lalu disaring. Sabun sudah selesai proses dimasukkan ke dalam botol pakacging, ditunggu selama 3 hari hingga sabun bisa digunakan untuk mencuci piring.
Dampak positif pada peningkatan ekonomi kreatif ibu-ibu Majelis Ta'lim Bakormata memberikan manfaat sosial yang signifikan sebesar 90% dari pelatihan yang sudah berlangsung, Kemandirian dalam mengelola kreatifitas dapat mengurangi ketergantungan pada produk komersial dan meningkatkan pendapatan keluarga sebagai industry rumahan. Harapan masa depan dengan keberhasilan pelatihan pengabdian masyarakat dapat terus berlanjut produksi sabun cair cuci piring, diharapkan semakin banyak komunitas lain yang terinspirasi untuk memanfaatkan bahan alami dengan tumbuhan yang mudah diperoleh, sebagai sumber daya alam lokal dengan metode partisipatif dalam meningkatkan ekonomi kreatif ibu-ibu Majelis Ta'lim Bakormata Bekasi Jawa Barat. Tahapan kegiatan selanjutnya, yaitu “Launching Hasil Pelatihan Pengabdian masyarakat, Ekonom Kreatif Pembuatan Sabun Cair Cuci Piring Kelompok Ibu-ibu Majelis Ta'lim Bakormata Bekasi,berikut :
Tim Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM), Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA) Mengadakan kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa peluncuran produk sabun cair cuci piring lidah buaya dengan Majelis Ta”Lim Bakormata Bekasi, yang diselenggarakan pada hari Sabtu 28 September 2024. Produk sabun cair cuci piring ini merupakan hasil dari pelatihan intensip yang diikuti oleh para ibu-ibu Majelis Ta’lim Bakormata. Pelatihan dimulai dari tanggal 4 Agustus 2024. Hasil pelatihan sebagai capaiannya berupa produk sabun cair cuci piring digelar peluncuran hasil pelatihan yang dilaksanakan pada hari sabtu 28 September 2024, dihadiri oleh Ketua Kewirausahaan Bakormata, Ketua Pembina Bakormata, serta perwakilan dari tim LPPM Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), Ibu Mairina, M.Pd. hadir para penguru bakormata, Ketua Kewirausahaan Bakormata, dalam sambutannya, menyampaikan pesan penuh semangat dengan harapan besar atas pencapaian hasil pelatihan ini. "Pelatihan ini merupakan bukti nyata bahwa ibu-ibu Majelis Ta'lim Bakormata dapat turut berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dalam meningkatkan ekonomi kreatif. Kami sangat bangga atas hasil yang dicapai Ibu-ibu Majelis ta’lim, dan berharap program ini dapat menjadi langkah awal menuju kemandirian ekonomi kreatif sebagai usaha wirausaha mandiri," ungkapnya.
Pesan tersebut diperkuat oleh Ketua Pembina Bakormata (Ibu Dra. Rusina) yang menekankan pentingnya kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak untuk memastikan keberlanjutan program ini. "Pemberdayaan masyarakat, khususnya para ibu yang merupakan salah satu pilar penting dalam menciptakan kesejahteraan sebagai penambahan penghasilan keluarga. Kami sangat berterima kasih atas kontribusi dan dukungan dari semua pihak, termasuk para dosen Uhamka yang telah membimbing dalam pelatihan ini.
Dosen Uhamka, Dr. Desak Made Dharmawati, S.Pd.,M.M., dengan Ibu Dra, Rusina, memberikan apresiasi tinggi kepada Mitra peserta pelatihan dan seluruh pihak yang terlibat. "Kami dari Uhamka sangat berterimakasih atas kerjasamanya, dan keseriusan mitra dalam mengikuti pelatihan sehingga menghasilkan produk yang sukses, semoga hasil pelatihan ini dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya untuk melakukan kreatifitas yang berhasilguna yang menghasilkan secara nyata," ujar Dr. Desak Made Darmawati, S.Pd.,M.M.
Acara ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Dukungan ini menjadi landasan penting dalam keberlanjutan program pelatihan dan pemberdayaan ekonomi kreatif berbasis masyarakat. "Kami sangat mengapresiasi program-program pemberdayaan yang terintegrasi dengan riset dan teknologi. Harapannya, kolaborasi lintas komunitas ini dapat menciptakan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat secara luas.
Peluncuran produk sabun cair ini merupakan hasil dari pelatihan intensif yang diikuti oleh para ibu di Majelis Ta'lim Bakormata selama beberapa satu bulan dari tanggal 4 agustus 2024 sampai keberhasilannya 26 September 2028, dan dilanjutkan dengan Launching produk hari sabtu 28 September 2024. Program ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi kreatif yang difokuskan pada pemanfaatan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan, seperti lidah buaya yang menjadi bahan utama dalam pembuatan sabun cair cuci piring.
Dengan dukungan penuh dari LPPM UHAMKA dan Ditjen Dikti, acara ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi kreatif dan kemandirian masyarakat, khususnya kaum ibu-ibu di lingkungan Majelis Ta'lim Bakormata Bekasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H