Mohon tunggu...
Muhamad Aldi Pradana
Muhamad Aldi Pradana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)

assalamualaikum teman teman semuanya

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Tren Hypebeast di Kalangan Anak Muda

7 Januari 2022   10:16 Diperbarui: 8 Januari 2022   09:29 2448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Budaya hypebeast sebagai bagian dari budaya populer tumbuh marak di kalangan anak muda. Hypebeast adalah istilah bagi seseorang yang sangat terobsesi (beast) untuk mengikuti tren dalam fashion (hype). Menariknya, hypebeast tidak muncul dari produk-produk yang sudah glamour yang sudah lama kita kenal seperti Channel, Louis Vuitton, atau Gucci. Arus tren hypebeast mengarah kepada jenis pakaian yang kita gunakan sehari-hari atau bisa di bilang streetwear. Pakaian seperti jaket hoodie, kaos, celana training hingga sneaker yang dikeluarkan merek-merek ternama memiliki kelas dan nilai jual sangat tinggi. Fakta ini cukup menarik tentang pergesaran nilai yang fantastis pada produk yang selama ini bukan barang mewah. Namun orang-orang, khususnya anak muda seperti terobsesi bahwa pakaian itu punya harga yang setara dengan barang antik dan mempunyai harga yang fantastis.

        Gambaran hypebeast diwakilkan oleh generasi Z dan generasi millenial. Mereka merupakan konsumen terbesar dalam produk ini. Pada awalnya trend berpakaian ini dipicu oleh fenomena OOTD (outfit of the day) yang banyak digunakan artis ternama di media sosial. Hal tersebut dipakai dalam melengkapi postingan tentang gaya berpakaian mereka dengan cara memamerkan merek tertentu. Dengan begitu banyak yang terobsesi untuk mengikuti mode pakaian yang mengutamakan gengsi demi menerima banyak pujian.

        Salah satu contoh merek yang paling terkenal dalam fashion hypebeast adalah brand Supreme asal Amerika yang didirikan James Jebbia. Awalnya Supreme menyediakan pakaian untuk para skater, anggota geng, hingga anak hiphop di America yang identik dengan gaya streetwear. Supreme bisa menjual produk bernama box logo tee-nya dengan harga yang lumayan mahal berkisar 50-70 $ dan 100- 1000 $ jika dibeli dari reseller atau dalam rupiah berkisar antara 1juta-15juta rupiah. Harga yang sangat fantastis untuk kaos yang hanya bersablonkan huruf. Brand Supreme digilai para pecinta hypebeast di seluruh dunia karena desainnya yang simpel dan gaul, serta sering digunakan oleh para selebriti dunia, mulai dari selebriti Hollywood hingga Idol KPop.

        James Jebbia merupakan seorang pengusaha dan desainer kelahiran Amerika Serikat yang mendirikan Supreme dengan budget sebesar USD 12.000 atau sekitar 160 juta. Di Singapura, ketika 'Louis Vuitton x Supreme' dirilis, banyak orang yang antre berhari-hari demi mendapatkannya. Kemudian, pada tahun 2018, Supreme berhasil mendapatkan perhargaan sebagai Menswear Designer of the Year di Council of Fashion Designers of America Awards (CFDA). Supreme kembali berkolaborasi dengan produk camilan yang sangat disukai oleh banyak orang di seluruh dunia yaitu, Oreo. Meski belum rilis, banyak yang sudah melelang Oreo Supreme ini dengan harga hingga Rp50 juta. Fenomena lain terjadi di Singapura, dimana para anak muda rela menunggu dua hari sebelum toko dibuka hanya untuk membeli produk terbaru dari Supreme x Louis Vuitton collection, karena hanya ada 350 orang yang berkesempatan mendapatkan produk tersebut.

        Louis Vuitton, Gucci, dan Dior adalah merek yang sudah terkenal di kalangan high fashion. Mereka yang menggunakan merek tersebut mencari kebanggan, kualitas, dan tentu saja glamour. Salah satu alasan mengapa bisa terjadi kolabarasi antara high fashion dan streetwear adalah banyak anak muda yang menyukai streetwear yang nyaman dam memiliki karakter. Digabungkan dengan merek high fashion maka hasilnya sangat fantasis dan banyak digemari. Indikator yang digunakan adalah bahwa pada tahun 2016 belanja barang mewah mencapai 280 miliar dolar AS. Dan kemungkinan di perkirakan pada tahun 2025 pasar barang mewah kemungkinan akan melonjak sehingga 324 miliar dolar AS, karena Generasi milenial dan generasi Z akan menjadi konsumen utama.

        Hypebeast, sejatinya diambil dari sebuah nama perusahaan di Hongkong tahun 2005. Hypebeast membuat sebuah platform majalah di mana mereka meliput tentang gaya berpakaian streetwear dari tiap negara. Hingga banyak anak muda yang menjadikan majalah Hypebeast sebagai patokan untuk melihat trend fashion yang sedang popular di dunia. Hypebeast juga memasukan sneakers sebagai salah satu produk di majalahnya. Seperti snekaers skate dengan Vans atau basket dengan Air Jordan. Untuk streetwear seperti Nike Air Max dan sepatu yang dibuat oleh perancang masuk ke dalam majalah Hypebeast. Pada tahun 2015 perkembangan sneakers cukup besar di Indonesia. Orang-orang yang mulanya hanya untuk sneakers streetwear, menurut Isser banyak orang hanya melihat dari hypebeastnya saja karena terus update pakaian yang sedang trend di dunia.

        Pemakaian dan pembelian suatu barang saat ini bukan lagi hanya demi kebutuhan hidup, tetapi karena adanya faktor keinginan yang tidak begitu berguna, contohnya mengikuti trend, menaikkan wibawa, dan gengsi. Hal itu menyebabkan daya beli dan sikap konsumtif menjadi-jadi. Perilaku konsumtif dapat diartikan ketika memakai produk yang tidak tuntas: membeli produk bukan karena telah habis tetapi karena produk itu sedang trend. Dengan begitu masyarakat jaman sekarang khususnya generasi Z sudah menjadi masyarakat yang konsumtif. Hal ini dikarenakan perkembangan jaman dan perilaku konsumtif lebih berhubungan dengan gaya hidup, dimana saat ini gaya hidup sudah menjadi gaya hidup barat. Misalnya, YouTuber Jeffry Jouw atau yang sering dikenal Je Jouw, rela memangkas 80-90 persen gajinya hanya untuk belanja. Ketika Je Jouw mau membeli barang seharga lebih dari Rp 10 juta, ia harus menjual dulu koleksinya. Maka ketika Je Jouw hendak membeli hoodie Supreme x Louis Vuitton seharga Rp 45 juta, Je Jouw rela menjual koleksinya yang lain demi mendapatkan hoodie tersebut.

References:

Nabilarsl. (2019). Geliat Hypebeast di Lingkup Anak Muda yang Menaikkan Derajat Pakaian Sehari-hari. Hipwee. Retrieved from https://www.hipwee.com/narasi/geliat-hypebeast-di-lingkup-anak-muda-yang-menaikkan-derajat-pakaian-sehari-hari

Utami, F.A. (2020). Ini Asal Usul dan Rahasia di Balik Mahalnya Merek 'Supreme'. Retrieved from https://www.wartaekonomi.co.id/read273413/ini-asal-usul-dan-rahasia-di-balik-mahalnya-merek-supreme#:~:text=Salah%20satu%20rahasia%20dari%20suksesnya,membuat%20produk%20Supreme%20terkenal%20eksklusif.&text=Supreme%20bermula%20dari%20sebuah%20toko,k ini%20berubah%20menjadi%20ikon%20global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun