Mohon tunggu...
Muhamad Ahsan
Muhamad Ahsan Mohon Tunggu... profesional -

Perantau yang tidak pernah berhenti untuk belajar dan terus belajar karena masih GOBLOK...entah sampai kapan....ngajar dan aktif dikegiatan sosial

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Beli buku? nanti dululah...

1 November 2010   04:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:56 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika saya mengobrol dengan salah seorang supervisor sumberdaya manusia disalah satu koperasi karyawan BUMN saya mendapatkan sebuah hikmah baru. Bagaimana tidak ketika saya mendengar cerita pengalamannya ketika diterima bekerja di koperasi tersebut, modalnya hanya buku. Singkat cerita ketika ada rekrutmen untuk lowongan programer, sebut saja si X ini nekad melamar. Ketika ditanya ijazah yang disandangnya si X ini dengan percaya diri hanya menyodorkan ijazah setingkat SLTA. Panitia rupanya berbaik hati dan meloloskannya untuk syarat administrasi karena yang dibutuhkan adalah setara dengan diploma tiga. Pada tahapan selanjutnya peserta tes diminta untuk membuat program yang diminta panitia rekrutmen. Si X ini berhasil melewatinya dan telah meyisihkan sejumlah kandidat lainnya dan hanya tersisa 3 orang termasuk dirinya. Saya tidak enaklah menyebutkan asal universitas dua kandidat lainnya karena akhirnya si X ini yang diterima berdasar program aplikasi yang dihasilkannya.

Satu hal yang membuat saya mengaguminya adalah karena dia sangat sering berpindah-pindah divisi dengan lima unit bisnis yang dimiliki koperasi dengan omset 175 M ini. Sebelum duduk dibagian HRD si X ditempatkan di bagian business development. Banyak cerita sukses si X yang memboomingkan program-program induk usahanya.

Ketika saya bertanya apa kuncinya dia bisa seperti itu. Dengan rendah hati dia menjawab 'menyisihkan 20% gajinya untuk membeli buku. Saya memiliki keinginan untuk maju dan belajar yang kuat pak walau hanya lulusan SLTA. Saya juga tidak mau kalah dengan yang lainnya walau saya bukan sarjana. Lewat bukulah saya mendapatkan ide dan inspirasi baru dalam mengembangkan bisnis baru sebagai seorang yang ditempatkan dibagian business development ketika itu'.

Obrolan dengan si X ini tadi telah membuat saya membandingkannya dengan kebanyakan mahasiswa sekarang yang dimanja oleh teknologi. Ada yang kecanduan jejaring sosial, gemerlapnya dunia malam, bahkan asyik berorganisasi sampai lupa tugas utamanya, kuliah. Entah... untuk kepemilikan buku karena sekarang sudah zaman e-book, mungkin perlu disurvey juga ya berapa anggaran perbulannya untuk buku.

Buku memang teman dikala sepi bagi yang mencintainya, buku menjadi kado yang menarik untuk mengikat emosi persahabatan, buku juga menjadi simbol majunya sebuah negara dengan banyaknya judul yang dipublikasikan, ah banyak lagi...

Pertanyaannya, apakah anda juga sudah menyisihkan gaji anda untuk beli buku setiap bulannya? Atau sudah berapa buku yang Anda tulis ? Mari..mencintai buku ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun