Mohon tunggu...
Muhamad Agung Wahyu Pratama
Muhamad Agung Wahyu Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Nutrition Student

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Indonesia Menduduki Prevalensi Wasting Tertinggi Kedua, Segera Ketahui Faktor Penyebabnya Untuk Kebaikan Si Kecil!

11 Juni 2022   12:35 Diperbarui: 16 Juni 2022   08:13 2331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kidseatincolor.com

ASI merupakan sumber asupan terbaik yang mengandung nutrisi paling lengkap dan sesuai bagi bayi. Fungsi ASI tidak bisa digantikan oleh makanan, minuman atau replika apapun. Menurut KOMINFO, Balita yang mendapatkan ASI eksklusif akan tumbuh dan berkembang secara optimal dan tidak mudah terkena berbagai jenis penyakit. Hal tersebut diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Efrata Girma dkk melalui Erika, dkk bahwa balita yang mengonsumsi ASI yang keluar pertama kali setelah ibu melahirkan akan cenderung memiliki imunitas yang kuat dibandingkan balita yang tidak menerimanya.

Penyakit Infeksi

Meninjau dari faktor sebelumnya, balita yang tidak mendapatkan ASI eksklusif daya tahan tubuhnya akan menurun, sehingga rentan mengalami penyakit infeksi. Penyakit infeksi merupakan masalah kesehatan yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau parasit. Penyakit infeksi dapat menyebar melalui kontak langsung dan tidak langsung dengan individu yang terinfeksi, gigitan hewan, serta tanah atau air yang terkontaminasi. Penyakit infeksi dapat bertindak sebagai pelopor terjadinya wasting yang semakin memperburuk sistem pertahanan tubuh balita.

Kelengkapan Imunisasi

Imunisasi merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan kekebalan tubuh (imunitas) dan pemberantasan penyakit menular. Oleh sebab itu, melakukan imunisasi yang lengkap akan menciptakan status gizi yang baik pada balita.

Kurangnya Sumber Air dan Lingkungan yang Bersih

Air dan lingkungan yang tercemar mengandung banyak kuman, bakteri, virus, dan mikroorganisme lain yang menyebabkan berbagai jenis penyakit infeksi bermunculan. Kualitas air dan lingkungan yang kurang baik dalam proses pengolahan dan pemberian bahan pangan pada balita menjadi pemicu terjadinya gizi buruk atau tidak optimalnya penyerapan nutrisi yang diperoleh seorang balita, sehingga diperlukan kualitas air dan lingkungan yang baik agar terhindar dari penyakit infeksi serta penyerapan nutrisi pada balita dapat maksimal.

Tingkat Akses Posyandu 

Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan masyarakat mendasar yang bekerja sama dalam membina posyandu. Peran posyandu sangat penting bagi tumbuh kembang balita dan tingkat pengetahuan orang tuanya. Posyandu yang memiliki tingkat akses pelayanan yang baik dan terpadu akan menghasilkan balita yang sehat. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh posyandu agar memaksimalkan fungsinya yaitu mengadakan sosialisasi, penyuluhan, dan pemantauan balita mengenai pedoman gizi seimbang, penyakit infeksi, KMS (Kartu Menuju Sehat), dan KIA (buku Kesehatan Ibu dan Anak) pada orang tua balita. Upaya tersebut dilakukan agar orang tua balita dapat mengetahui tumbuh kembang anak sejak dini sehingga dapat mengurangi angka prevalensi wasting atau permasalahan balita lainnya.

Berat Badan Lahir Balita dan Pendidikan Ibu

BBLR atau Berat Badan Lahir Rendah adalah bayi yang memiliki berat badan lahir kurang dari 2,5 kilogram. Merujuk pada informasi WHO, bayi dengan BBLR memiliki risiko lebih tinggi mengalami wasting serta 20 kali lipat berisiko terjadi kematian dibandingkan dengan bayi berat badan lahir normal. Salah satu penyebab bayi lahir dengan berat badan lahir rendah yaitu kekurangan asupan gizi dan penyakit infeksi. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk merawat kondisi tersebut adalah memberikan ASI sesuai jadwal, melengkapi imunisasi, melakukan kontak fisik dan sentuhan hangat pada bayi, serta segera mencari bantuan penanganan lebih lanjut kepada pihak yang terkait. Dalam kondisi ini diperlukan pendidikan ibu yang kuat agar meminimalisir risiko selanjutnya, karena ibu dengan pendidikan yang baik memiliki kesempatan untuk menuai keluarga yang sehat dan sejahtera. Semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah pula para ibu memperoleh informasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun