“Pedenya tinggi dan dia bisa dengan mudah lupa kemarin berakting apa sekarang ngomong apa, dah kayak politisi senior kawakan aja gayanya. Gaya doang sih, isi gak ada,” katanya.
Tak hanya itu, saat membahas saat Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI di kompleks Parlemen Gedung DPR/MPR, Senin (16/8/2021) lalu di akun Twitternya pun dinilai tak jelas oleh Netizen.
"Kata kunci yang dipakai banyak banget sih, Do! Coba tolong dibikin kalimat pendek aja, intinya apa isi pidato tadi (?) Soalanya saya nggak nonton tv," tulis salahsatu netizen.
Faldo menyampaikan, apa yang ditegaskan Pak Jokowi dalam pidatonya adalah soal komitmen Istana dalam menegakkan demokrasi dan kemanusiaan, karena tugasnya adalah memastikan kenyamanan seluruh warga.
"Yang disampaikan Presiden bukan hanya pidato kenegaraan, namun juga sebuah untaian komitmen dan sikap. Menegakan demokrasi dan kemanusiaan.
Baju pemerintah kita adalah kesederhanaan. Tugas pemerintah adalah memastikan kenyamanan bagi seluruh warga. Itu yang ingin ditunjukan."
Sementara itu, kalimat yang menurut penulis cukup menarik luput disorot Faldo, yakni "Api memang membakar, tetapi juga sekaligus menerangi. Kalau terkendali, dia menginspirasi dan memotivasi. Dia menyakitkan, tetapi sekaligus juga menguatkan,"
Disini, Presiden ingin masyarakat mengambil sisi positif, dari pandemi yang sudah hampir 2 tahun berlangsung ini. Dimana, bagi penulis sisi positifnya adalah kita terbiasa belajar, kerja, dan memesan makanan dengan platform digital. Kedepannya, mungkin saja kita bukan hanya pengguna tapi juga pencipta, sesuai arahan Presiden untuk terus melakukan inovasi di era kocok ulang (disrupsi) ini.
"Di tengah dunia yang penuh disrupsi sekarang ini, karakter berani untuk berubah, berani untuk mengubah, dan berani untuk mengkreasi hal-hal baru, merupakan fondasi untuk membangun Indonesia Maju. Kita telah berusaha bermigrasi ke cara-cara baru di era Revolusi Industri 4.0 ini," ungkap Pak Presiden.
Disisi yang lain, Presiden Joko Widodo mengisyaratkan agar kedepannya Industri di Indonesia menerapkan sistem yang lebih ramah lingkungan dari industri energi, farmasi, kimia dan lain sebagainya.
Ini tersirat dari pakaian baju adat Baduy yang dikenakan Presiden dalam pidatonya, dimana masyarakat yang tinggal di Lebak, Banten ini terkenal telah lama hidup dengan mengisolasi diri dari arus kemajuan zaman dan modernisasi, agar menjaga kehijauan alam demi menjaga keseimbangan bumi dari bencana yang tak diinginkan.